Thursday, August 30, 2007

Apa yang Dimaksud dengan Imsak?

Assalammu'alaikum Ustadz,

Tahun ini saya puasa di Amerika untuk pertama kalinya. Saya agak bingung karena setelah meminta jadwal puasa di Masjid, tidak ada jadwal Imsak.

Ketika saya tanya untuk jadwal Imsak, staff yang ada di Masjid malah nanya balik ke saya utk apa jadwal Imsak. Saya lalu menjelaskan supaya ada jarak antara berhenti sahur dan Shubuh.

Tapi terus, saya malah diberitahu kalau hanya untuk jarak antara berhenti sahur dan shubuh, tidak perlu jadwal Imsak, tapi bisa juga dikira-dikira 10 menit sebelum Shubuh. Logis sih, tapi terus kenapa selama ini ada jadwal Imsak di Indonesia? Apa jadwal Imsak itu sangat penting?

Terima kasih

Wassalammu'alaikum

Puti Rijadi
putirijadi@gmail.com

Jawaban

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Istilah 'imsak' yang sangat populer di negeri kita sebenarnya merupakan istilah yang agak salah kaprah. Sebab makna imsak adalah puasa, bukan 'bersiap-siap untuk puasa 10 menit lagi'.

Bersiap-siap untuk berpuasa itu tidak penting-penting amat, setidaknyabuat sebagian orang. Dan pentinguntuk diketahui bahwa waktu 'imsak'bukan tanda masuknya waktu mulai untuk puasa. Seandainya bila sedang makan sahur lalu tiba-tiba masuk waktu shalat shubuh, tinggal dimuntahkan saja.

Justru hal ini yang perlu diluruskan, bahwa saat dimulai puasa itu bukan sejak masuknya waktu 'imsak', melainkan sejak masuknya waktu shubuh. Ini penting agar jangan sampai nanti ada orang yang salah dalam memahami. Dan merupakan tugas kita untuk menjelaskan hal-hal kecil ini kepada masyarakat.

Kalau anda bertanya kenapa ada jadwal imsak di Indonesia, ini memang pertanyaan menarik. Indonesia punya karakter unik yang terkadang tidak dimiliki oleh negara di mana Islam itu berasal. Salah satunya imsak ini. Bahkan sampai ada istilah jadwal imsakiyah. Padahal maksdunya adalah jadwal waktu-waktu shalat. Karena kebetulan dicantumkan juga waktu 'imsak' yang kira-kira 10 menit sebelum shubuh itu, akhirnya namanya jadi seperti itu.

Padahal waktu 10 menit itu pun juga hanya kira-kira, sebagai terjemahan bebas dari kata sejenak. Memang asyik kalau ditelusuri, kenapa 10 menit, kenapa tidak 5 menit atau 15 menit? Pasti tidak ada yang bisa menjawab.

Dan itu khas Indonesia yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Mudah menjiplak sesuatu yang dia sendiri tidak pernah tahu asal muasalnya. Pokoknya itu yang masyhur di masyarakat, itu pula yang kemudian dijalankan. Urusan dasar pensyariatan dan asal usulnya, urusan belakang.

Halal bi Halal

Salah satu istilah yang 'super aneh' di telinga dunia Islam tapi sangat akrab di telinga kita adalah istilah halal bi halal. Semua orang arab yang datang ke Indonesia pasti dahinya berkerut sepuluh lipatan kalau mendengar istilah ini. Istilah itu tidak pernah tercantum kamus arab mana pun yang pernah ditulis di muka bumi ini.

Entah siapa yang pertama kali memperkenalkan istilah ini. Tapi tak ada satu pun hadits atau bahkan kitab yang menjelaskan hal ini. Ini khas Indonesia, sangat Indonesia sekali...

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc

Qiyamullail Setelah Tarawih

Assalamu 'alaikum Wr. Wb.

Ustadz ane mau tanya. Kalau kita sudah sholat Tarawih dan sholat Witir ba'da sholat 'Isya, masih boleh Qiyamullail lagi nggak pada diniharinya?Tolong tuliskan dalilnya secara lengkap.

Syukron, jazakalloh.

Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.

Ibnu Abdul Hamid
al.achtaar@gmail.com

Jawaban

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ada sebagian kalangan yang mengambil kesimpulan bahwa shalat witir mengharamkan adanya shalat sunnah malam lain sesudahnya. Hal ini terjadi lantaran ada riwayat yang memerintahkan kita untuk menjadikan shalat witir sebagai penutup shalat malam.

Riwayat itu memang benar. Kita dianjurkan untuk shalat malam dan kita mengakhirinya dengan shalat witir. Namun apakah anjuran itu juga berfungsi untuk mengharamkan semua shalat sunnah setelahnya?

Para ulama mengatakan tidak. Shalat witir memang dianjurkan dilakukan di bagian akhir dari shalat malam, akan tetapi bukan berarti bila setelah melakukan shalat witir maka semua shalat sunnah setelahnya menjadi haram dikerjakan.

Karena diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah shalat sunnah dua rakaat setelah belaiu melakukan shalat witir. Hadits sebagai berikut:

عن أم سلمة رضي الله عنها أنه صلى الله عليه وسلم كان يركع ركعتين بعد الوتر وهو جالس،رواه أحمد وأبو داود والترمذي وغيرهم

Dari Usamah ra bahwa Nabi SAW shalat dua rakaat setelah shalat witir dan beliau duduk (HR Ahmad, Abu Daud dan At-Tirmizy)

Dengan demikian, tidak ada larangan untuk melakukan shalat tahajjud di malam hari meski sudah melakukan shalat witir di sore hari.

Dan tidak ada keharusan shalat witir untuk dilakukan di tengah malam atau di akhir malam. Sebab ada hadits yang menyebutkan tentang hal itu.

"مَن ظنَّ منكم ألا يَستيقظ آخره – أي الليل – فلْيُوتر أوَّلّه، ومَن ظن منكم أنه يستيقظ آخره فليوتر آخره، فإن صلاة آخر الليل محضورة وهي أفضلرواه مسلم وأحمد والترمذي وابن ماجة

Siapa yang memperkirakan tidak bisa bangun di akhir malam maka hendaklah shalat witir di awal malam. Namun siapa yang bisa memperkirakan bangun di akhir malam, maka lebih utama untuk dilakukan di akhir malam. Karena sesungguhnya shalat di akhir malam itu disaksikan malaikat dan lebih utama. (HR Muslim, Ahmad, Ibnu Majah dan At-Tirmizy)

Bila sudah melakukan shalat witir di awal malam, misalnya bersama jamaah shalat tarawih, lalu di akhir malam masih ada kesempatan untuk bertahajjud, silahkan saja. Dan setelah itu tidak perlu lagi dilakukan shalat witir. Karena tidak ada 2 kali shalat witir dalam satu malam. Sebagaimana hadits berikut ini:

عن علي كرم الله وجهه قال:سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول, "لا وتران في ليلة"رواه أبو داود والنسائي والترمذي وحسنه

Dari Ali bin Abi Thalib berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada shalat witir 2 kali dalam satu malam." (HR Abu Daud, An-Nasai dan At-Tirmizy)

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger