Monday, April 30, 2007

Mengapa Awal Membangun Rumah Tangga Begitu Berat?


Assalamu'alaikum. Wr. Wb.

Apa kabar Ibu Anita? Saya bersyukur sekali akhirnya bisa konsultasi ke rubrik ini. Ini pertama kalinya saya bergabung dengan eramuslim. Saya wanita berusia 23 tahun. Saya sudah menikah bulan September 2006, dan saat ini saya masih kuliah di UGM. Saat ini saya dan suami sedang dilanda permasalahan ekonomi yang cukup berat.

Suami memang dari keluarga yang kurang mampu. Waktu kami menikah, suami meminjam uang sebesar 9, 5 juta untuk membantu biaya resepsi pernikahan kami. Sebenarnya kami berdua ingin agar pernikahan kami hanya akad nikah saja, akan tetapi dari pihak keluarga saya tetap bersikeras agar pernikahannya diresepsikan. Kami menikah di Jakarta, tentu saja harus mengeluarkan biaya yang cukup banyak. Akhirnya saat ini kami menanggung hutang-hutang yang cukup banyak.

Suami saya baru mendapat pekerjaan sebulan yang lalu dengan gaji yang pas-pasan. Bahkan untuk makan sehari-hari saja, dibantu oleh mertua. Tidak jarang saya minta cerai kepada suami karena beratnya hidup yang saya rasakan bersamanya.

Bagaimana sebaiknya sikap saya agar tetap bisa bertahan menghadapi cobaan ini? Apakah ini pertanda bahwa pernikahan kami tidak barokah? Mengapa awal kami membangun rumah tangga begitu berat?

Wassalamu'alaikum

Ade Khairunnisa
khairunnisa_ade at eramuslim.com

Jawaban

Assalamu'alaikum wr. wb.

Saudari Ade yang dirahmati Allah..

Pernikahan anda yang belum genap setahun, ternyata harus dihadapkan dengan ujian yang cukup berat ya? Tekanan ekonomi yang anda alami dikarenakan anda harus melunasi hutang-hutang yang digunakan untuk resepsi pernikahan, padahal suami baru saja bekerja dan anda pun masih berstatus mahasiswi yang tidak memiliki penghasilan. Alhasil, gaji suami yang pas-pasan tidak dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari sekaligus membayar hutang.

Untungnya mertua masih dapat membantu anda berdua meski hanya untuk makan sehari-hari. Semua itu pastilah membuat anda cukup tertekan dan merasa berat menjalani awal pernikahan yang semestinya dilalui dengan indah.

Masalah ekonomi yang anda hadapi sekarang sebaiknya disikapi dengan banyak bersabar dan tentu saja lebih berhemat lagi. Alangkah baiknya jika anda mendukung dan memberi semangat kepada suami tercinta untuk dapat melalui ujian ini bersama-sama. Bukankah suami anda terlibat hutang juga dilakukannya demi menikahi anda?

Padahal menurut anda keluarga suami adalah keluarga yang kurang mampu sehingga demi memenuhi keinginan pihak keluarga anda, terpaksa suami harus meminjam uang yang jumlahnya cukup besar. Konsekuensinya anda sebagai isterinya akhirnya turut menanggung hutang-hutang itu bukan?

Sebaiknya hilangkanlah pikiran-pikiran negatif bahwa pernikahan anda tidak barokah, karena permasalahan anda saat ini tidak bisa dijadikan alasan untuk berpikir demikian. Justru inilah saatnya anda dan suami harus kompak dan saling mendukung, bukannya menyerah apalagi berpikiran untuk berpisah.

Karena bila pada awal pernikahan anda yang cukup berat ini dapat dilalui bersama dengan baik, Insya Allah akan menjadi momen yang dapat memperkokoh ikatan cinta anda dengan suami, hingga anda berdua lebih siap bila dimasa yang akan datang dalam pernikahan anda nanti akan menemui lebih banyak lagi riak-riak gelombang yang siap menerpa bahtera rumah tangga anda.

Jadi inilah saatnya ujian pertama anda untuk menjadi seorang isteri yang sholihat bagi suami. Tunjukan padanya bila anda mampu mendampinginya dalam kesulitan ini.

Saran saya, bersabarlah dan lakukan apa saja yang kiranya dapat meringankan beban anda berdua saat ini, misalnya dengan mencari penghasilan tambahan yang memungkinkan, tanpa mengganggu kuliah anda.

Sebaiknya hindari berkeluh kesah di depan suami, karena akan berkesan bahwa anda menyesali pernikahan anda. Hal ini bisa mengendurkan semangat dan motivasi kerja suami anda dan akan membuatnya merasa bersalah karena tidak dapat membahagiakan anda.

Kemudian yang paling penting haruslah diiringi dengan pendekatan kepada Allah, mintalah pertolongan-Nya agar anda diberi kesabaran, dimudahkan untuk keluar dari kesulitan dan membukakan pintu rezeki untuk anda berdua. Serta mohonkan pada-Nya agar pernikahan anda penuh dengan keberkahan. Semoga ujian ini segera dapat dilalui dengan baik.

Wallahua'lam bishshawab

Wassalamu'alaikum wr. wb.

eramuslim.com, Konsultasi Keluarga
bersama Rr. Anita Widayanti, SPsi.

Tuesday, April 24, 2007

Isteri Menolak Berhubungan Suami-Isteri

Bismillahirrohmannirrohim

Assalamu 'alaikum. wr. wb

Ibu Rr. Anita W. yang baik,

Saya dan Isteri berumur 32 tahun, umur perkawinan kami sudah 7 tahun dan alhamdullillah sudah dikaruniai 1 putra berumur 4 tahun.

Saya karyawan swasta dan isteri saya mulai bekerja kembali 3 bulan yang lalu. Saat ini hubungan kami terus terang tidak harmonis. Semenjak isteri saya bekerja kembali, dia berubah sekali dan cuek terhadap saya bahkan sering menolak hubungan suami isteri walaupun kami sedang libur.

Saya sudah mencoba bicara baik-baik dengannya dan saya kaget sekali waktu dia bilang bahwa dia sudah tidak punya perasaan apa-apa terhadap saya. Saya mengerti semenjak kita menikah dia menjadi ibu rumah tangga yang hanya mengurus suami, anak dan rumah.

Sekarang dia seorang manager restaurant terkenal di Jakarta dan sering ketemu dengan orang-orang penting. Kayaknya dia sekarang lagi kebelinger dengan kehidupan metropolitan yang sebelumnya dia hanya lihat di majalah dan televisi.

Saya mohon pengarahan dari Ibu Anita, bagaimana yang harus saya lakukan? Maaf sebelumnya, saya sudah 40 hari tidak melakukan hubungan suami-isteri, setiap saya mencoba akhirnya kami selalu bertengkar & bahkan dia akan meminta cerai dari saya.

Terima kasih

M. Wiratmo
muda at eramuslim.com

Jawaban

Assalamualaikum Wr.wb

Bapak Wiratmo yang dirahmati Allah

Saya turut prihatin dengan masalah yang menimpa hubungan anda dengan isteri tercinta. Sikap isteri yang berubah setelah bekerja di luar rumah yang menjadi acuh dan cuek, begitu menyiksa anda.

Apalagi puncaknya saat isteri mulai sering menolak anda untuk memberikan nafkah batin kepadanya, pastinya cukup sulit membayangkan perasaan anda saat itu. Berjima' atau berhubungan suami isteri bukan saja merupakan kebutuhan biologis semata, tapi juga merupakan kewajiban dan hak anda sebagai seorang suami, sekaligus hak seorang isteri.

Berhubungan suami isteri juga merupakan salah satu sarana di mana suami isteri dapat mencurahkan kasih sayang secara lahir dan batin sekaligus mempererat cinta kasih antara suami dan isteri. Penolakan isteri untuk berhubungan intim biasanya dirasakan suami sebagai penolakan terhadap egonya sebagai laki-laki, artinya sama saja dengan menyinggung harga diri anda sebagai seorang suami.

Sikap isteri anda yang berubah saat ini kemungkinan disebabkan oleh kesibukan barunya, apalagi dengan posisi manager yang pastinya memiliki beban kerja dan tanggung jawab yang sangat besar. Tentunya hal tersebut sangat menyita tenaga dan pikirannya. Apalagi ia baru mulai bekerja lagi semenjak kevakumannya selama 7 tahun sejak menikah dengan anda dan hari-harinya hanya diisi dengan kegiatan mengurus keluarga.

Dapat dipastikan cukup sulit bagi isteri anda untuk menyesuaikan diri dalam membagi waktu, pikiran dan tenaganya untuk urusan kantor sekaligus urusan keluarganya. Hal ini tentunya dapat menyebabkan kelelahan mental dan fisik yang cukup berat dan dapat mengakibatkan stress.

Bagaimana tidak, seorang isteri yang letih bekerja seharian ketika pulang ke rumah masih dihadapkan oleh tugasnya sebagai ibu dan isteri yang juga seakan tidak ada habisnya. Sehingga ketika waktunya libur pasti ingin dinikmatinya untuk benar-benar beristirahat, atau mungkin saja keletihan fisik dan mentalnya membuatnya menjadi kurang bergairah untuk berhubungan suami isteri.

Isteri anda mungkin menganggap anda tidak mau memahami kesulitannya saat ini, apalagi saat anda mulai menuntut hak anda untuk dipenuhi, maka yang terjadi adalah pertengkaran yang berujung tuntutan isteri untuk bercerai.

Sesungguhnya bila isteri sampai lupa tugas dan kewajiban utamanya sebagai isteri maupun ibu, maka tugas anda sebagai suami yang harus bersabar, mendidiknya dan membimbingnya kembali pada jalurnya semula.

Pada dasarnya dalam agama Islam tidak ada kewajiban bagi isteri untuk bekerja apalagi mencari nafkah. Namun apabila hal itu harus terjadi tentunya harus ada alasan kuat dan haruslah seizin suami. Tentunya ketika isteri anda ingin bekerja kembali adalah atas seizin anda, bukan?

Namun bila dengan bekerjanya kembali isteri malah membawa lebih banyak kemudharatan bagi keluarga apalagi sampai mengancam keutuhannya, ada baiknya anda tinjau kembali izin bagi isteri anda untuk bekerja.

Mengenai keinginan isteri anda yang minta cerai, mungkin saat itu diucapkannya saat dalam keadaaan emosi, sebaiknya anda dapat menahan diri, mencoba bersabar dan tidak mudah terpancing keinginannya tersebut. Karena ucapan suami yang main-main atau sekedar bergurau saja dalam mengucapkan kata cerai dapat diartikan telah jatuh talak atau dengan kata lain anda dianggap sungguh-sungguh telah bercerai.

Karenanya mengapa hak talak hanya ada pada suami, karena suami pada fitrahnya dapat lebih bersikap rasional dan lebih dapat menahan diri untuk mengucap kata cerai. Berbeda halnya dengan wanita yang bila bertengkar dengan suami, bisa berkali-kali berteriak minta cerai. Pasti jadi repot kan pak?

Jadi sabar ya pak, saya tahu pastinya tidak mudah, namun cobalah bicara dari hati-ke hati agar dapat memahami kesulitan apa yang saat ini dihadapi isteri saat ini, serta ingatkan kembali bahwa selain pekerjaannya saat ini, keluargalah yang paling penting, apalagi anda sudah dikaruniai buah hati yang masih balita.

Mengingat isteri anda kini wanita karier yang sibuk seperti layaknya anda, cobalah bekerjasama dalam mengerjakan tugas-tugas di rumah tangga, atau paling tidak membantu meringankannya, agar dapat mengurangi beban kerjanya yang sudah berat di kantor.

Jadilah sahabat dan teman diskusi bagi masalah-masalah dalam pekerjaannya. Dengan demikian dapat memahami pekerjaan isteri anda sesungguhnya seperti apa untuk menghindari anda dari berprasangka buruk. Satu lagi yang terpenting mohonlah selalu pada Allah agar dapat mendidik serta membimbing isteri anda dan diberikan kesabaran melakukannya. Semoga berhasil, ya pak.

Wassalamu 'alaikum wr. wb.

eramuslim.com, Selasa, 24 Apr 07 11:11 WIB

Thursday, April 19, 2007

Menghadapi Ibu yang Terlalu Merongrong Anaknya....

Konsultasi problematika keluarga bersama Ibu Rr. Anita W.


Assalamualikum WR. WB

Dear Ibu Anita,

Kami adalah pasangan suami isteri yang baru menikah beberapa bulan. Semenjak kami menikah, Ibu saya mengingkan agar kami tidak usah menggontrak, cukup tingal dirumah ibu saya saja, karena memang rumah ibu saya masih banyak kamar dan kami keluarga kecil. Ibu saya biar ada temannya dan tidak kesepian.

Awalnya kami setuju dan berpikir kalo dengan mengontrak, bugdet kami akan lebih besar dari pada tinggal dengan Ibu saya. Lalu, karena sadar kami menumpang, hampir 90% pengeluaran di rumah kami berdua yang menanggung. Hal tersebut tidak masalah bagi kami berdua. Kami tahu itu kewajiban kami sebagai anak, terlebih lagi ayah saya sudah pensiundan tidak memiliki penghasilan, sementaraadik saya masih kuliah.

Yang menjadi hati kami risau adalah, Ibu dan adik saya yang memanfaatkandan mengandalkan kami sekali. Walau Ibu saya bekerja, tapi hampir setiap hari meminta ongkos ke kami, kami tidak tau gajiannya lari ke mana. Jika ditanya, alasannya untuk ongkos kuliah adik saya.Tetapi anehnya adik saya juga meminta ongkos ke kami.

Saya pernah tegaskan ke mereka kalo kami bukan bank berjalan dan saya sempat marah-marah karena pengeluaran di rumah melebihi budget bulanan kami. Tetapi hal tersebutt hanya efektif beberapa hari, selanjutnya berulang kembali. Saya benar-benar capek dan letih dengan kondisi di rumah seperti ini. Terlebih lagi, mereka tidak ada kerja samanya sama sekali, seenak-enaknya.

Padahal kami benar-benar mengencangkan ikat pinggang, tapi adikdan ibu saya tidak peduli, mereka seenaknya memakai fasilitas di rumah tanpa peduli akan bantu bayar. Dan yang bkin saya tambah kesal. Saya baru tau kalo ibu saya berhutang di mana-mana dengan alasan untukuang kuliah adik saya. Dan kami baru diberitau setelah ibu saya ditagih terus-terusan, ibu saya panikdan tidak bisa bayar, akhirnya beliau baru bilang ke kami. Mendengar jumlah hutangnya, sempat membuat kami shock.

Jujur Ibu Anita, saya jengkel dan tidak kuat lagi. Kami sebagai pasangan pasutri baru yang belum dikarunia anak, punya cita-cita dan tujuan ke depan. Tapi bagaimana hal tersebut bisa terwujud kalo setiap gajian, kami harus menutupi hutang-hutang ibu saya (ibu saya sering b'hutang ke warung-warung, walaupun saya telah belikan), bahkan semenjak saya bekerja (krng lbh 3 thn) saya tidak memiliki tabungan.

Saldo di bank selalu 0. Dan kondisi pasti akan berubah ketika kami dikarunia anak kelak, kami tidak mungkin bantu banyak.

Yang ingin saya tanyakan, bijak kah bagi kami, jika kami melilih mengontrak saja dan memberi ibu saya uang bulanan. Walaupun saya sadar, kami tulang pungung mereka. Kami ingin memberi pelajaran ke mereka, kalau hidup itu harus berusaha, bukan dengan cara meminta dan mengandalkan orang.

Mohon sarannya ibu.

Wasalam

Safa

Jawaban

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Saudari Safa yang sedang risau, semoga Allah memberi kesabaran.

Memang sulit ya, bila berada pada posisi anda, niat anda untuk memilih tinggal dengan orangtua untuk mengurangi budget untuk mengontrak, malah sebaliknya hampir menguras penghasilan anda setiap bulannya alias over budget.

Karena ternyata anda berdua sebagai tulang punggung keluarga, maka sangat diandalkan untuk menjadi sumber nafkah utama bagi keluarga. Terlebih lagi setelah ayah anda pensiun dan tidak lagi memiliki penghasilan dan meskipun ibu anda bekerja, mungkin penghasilannya tidak memadai, hingga otomatis anda berdualah yang diharapkan dapat menopang perekonomian keluarga.

Saya sangat memahami kerisauan yang anda alami saat ini. Dan sebagai pasangan muda, tentunya anda berdua berharap untuk dapat menyisihkan sebagian penghasilan anda berdua untuk rencana-rencana masa depan. Apalagi bila anda nanti dikaruniai buah hati, pasti banyak sekali cita-cita anda untuk buah hati nanti bukan? Mulai dari asuransi pendidikannya hingga punya rumah sendiri kelak.

Saya juga bisa memahami logika anda yang cenderung mempertanyakanbagaimana semua itubisa diwujudkan, apabila penghasilan anda selalu 'ludes' untuk membantu keluarga, serta membayar tagihan-tagihan milik ibu yang ternyata suka berhutang. Sehingga dapat dimengerti kejengkelan anda dengan kondisi seperti ini apabila terus menerus berlanjut.

Namun tidak salah kalau anda berdua juga sedikit merenung dan mempertimbangkan bahwa apa yang anda lakukan berdua dengan membantu adik dan orangtua itu sangatlah mulia. Terutama lagibila anda ikhlas melakukannya.

Karena semua itu tidak akan sia-sia di sisiAllah SWT. Kalau kita selalu dianjurkan untuk bersedekah dan infaq kepada orangmiskin yang tidak kita kenal, maka anggaplah semua yang anda berikan itu adalah sedekah dan infaq anda. Dan bahkan sisi Allah, pahalanya akan jauh lebih besar.

Dan sesuai dengan apayang kita imani, semua sedekah dan infaq ituakan memberikan keberkahan dan kelimpahan rezeki pada anda berdua. Faktor ini perlu anda pertimbangkan sebelum anda bicara tentang manajemen keluarga.

Menasehati apalagi menegur ibu tentu bukan hal yang terlalumudah, selain juga mungkin kurang etis. Pastiada kekhawatiran akan menyinggung dan menyakiti hati beliau. Sebab biar bagaimana pun beliau adalah orang yang paling berjasa di muka bumi ini. Kalau bukan karena ibu anda, anda tidak akan pernah lahir di dunia kan?

Anda pernah menegaskan sikap anda bahwa anda bukan bank berjalan, namun tampaknya kurang efektif ya? Nyatanya tetap tidak merubah sikap ibu dan adik anda.

Sebagai anak, tentu tidak salah kalau anda sedikit mencoba untuk menyampaikan keberatan anda kepada ibu dan adik anda. Tentunya dengan tata cara dan bahasa yang baik, jauh dari sikap menggurui apalagi memarahi.

Ada sementara teman yang sukses menerapkan sistem uang mingguan atau bulanan, kemudian minta rincian penggunaannya. Namun belum tentu cara pasti tepat untuk diterapkan pada keluarga anda. Meski caraini bertujuan agar ada pertanggungjawaban dalam penggunaan uang yang anda berikan.

Ada keluarga yang juga menerapkansistem 'open management', misalnyadengan menjelaskan dengan jujur berapa persisnya penghasilan kepada mereka sertakan menjelaskan mengenai alokasi biaya-biaya rutin bulanan yang harus dikeluarkan, termasuk 'jatah' untuk keperluan keluarga dan rencana-rencana anda di masa depan, misalnya tabungan untuk cicilan rumah.

Namun sekali lagi, belum tentu cara ini tepat untuk solusi buat ibu anda. Karena itu sebaiknya anda lebih banyak bicara dari hati ke hati kepada beliau. Urusan keuangan keluarga, terutama kepada ibu sendiri, tentunyamemang sangat berbeda dengan manajemen keuangan sebuah perusahaan.

Anda toh tidak ingin memperlakukan ibu anda seperti pembantu kan? Juga tidak seperti pegawai bawahannya anda yang kalau belanja harus pakai bon. Sebab biar bagaimana pun beliau ibu anda, wajarnya anak dan ibu memang tidak pernah ada hitung-hitungan. Pepatah mengatakan kasih ibu sepanjang hari, tapi kasih anak sepajang galah.

Mengenai kegemaran ibu berhutang, perlu diberi pengertian denganlembut dan sabar.Intinya pesan itu sampai, tetapi hati ibu tidak sampai terganggu, apalagi sampai luka.Berhutang memangbukan kebiasaan yang baik, tetapi saya akui memang sulit menghentikan kebiasaan itu.

Apalagi ibu anda merasa andalah yang akan menanggung hutang-hutangnnya. Seandainya anda bisa melakukan pendekatan yang mesra dan tetap sopan, sebenarnya tidak ada salahnya mengajak ibu bersama-sama anda ketika harus berhutang. Bukan berarti tiap mau berhutang harus selalu minta konfirmasi, tetapi jalanani belanjakeperlua keluarga berdua.

Sebagai keluarga baru, memang idealnya anda tinggal terpisah dengan orangtua atau mertua.Hal tersebut memang rawan dengan konflik dan campur tangan pihak ketiga.

Ide anda untuk mengontrak rumah terpisah dari orangtua dan memberi uang bulanan pada ibu, sebenarnyajuga salah satu cara, namun belum tentu tepat untuk keluar dari masalah. Apalagi kalau cara menyampaikan ide itu kurang cerdas dan cantik, malah nanti akanmemberi kesan bahwa anda menghindari keluarga dan tanggung jawab sebagai tulang punggung keluarga.

Sebab yang terpenting adalah menjaga hubungan harmonis dengan keluarga. Toh rezeki bisa dicari. Kalau kurang, kan bisa minta kepada Allah. Sebab yang punya rezeki itu Allah, bukan kita. Kita hanya berusaha, hasilnya akan ditentukan oleh Allah.

Pada akhirnya teruslah berdoa semoga Allah memudahkan niat anda dan diberi kesabaran dalam menghadapi sikap keluarga apalagi ibu anda, terlepas dari sikapnya yang kurang berkenan di hati anda.

Biar bagaimanapun beliau adalah seorang ibu yang melahirkan kita ke dunia. Bukankah sudah seharusnya kita memuliakan ibu kita, terlepas dari semua kekurangan beliau? Sebagai seorang anak sudah sepatutnyalah kita memberikan yang terbaik selama kita mampu pada ibu, mumpung kita masih berkesempatan membalas kasih sayang beliau. Semoga Allah merahmati anda dan menghilangkan kerisauan dihati anda.

Wallahu'alam bishshawab. Wassalamu'alaikum wr.wb

eramuslim.com, Kamis, 19 Apr 07 05:56 WIB,

Wednesday, April 18, 2007

Sengsaranya orang yg memberikan senyum, hormat dan solidaritas hanya tuk sebuah "gaji" dan kedudukan ...


Ungkapan diatas mungkin menurut saya adalah ungkapan yg tepat tuk merenungkan tentang seseorang yang berbuat (Allahu'alam) sesuatu tetapi tidak dari keikhlasan diri. Uang, jabatan, kehormatan mungkin diantara faktor2 yang membuat orang berbuat seperti itu.

Contoh konkrit sering saya alami atau saya lihat sendiri. Ketika seseorang berbuat sesuatu, seperti memberi senyum, "hormat" atau "selamat pagi pak ..." tidak dengan ketulusan dari dalam dirinya. Melainkan hal tersebut semata-mata dilakukan hanya tuk mendukung profesinya. Satu contoh lagi yang amat sangat di sayangkan, sewaktu hari saya selepas makan siang datang kesebuah Bank Swasta. Ketika saya masuk di Bank tersebut seorang security menghampiri saya dan mengatakan "siang pak, ada yang bisa dibantu ??" tuturnya dengan senyum yang ramah.....bla..bla...(selesai urasan di Bank). Tiba2 setelah beberapa hari / minggu (saya agak lupa) saya ber-pa-pasan dengan seorang security yang "menyapa" saya di Bank. Tetapi sikap yang saya lihat tidak seperti sikap ia sewaktu sedang memakai "seragam dinas" nya, melainkan sikapnya seperti orang yang memang saya dan dia tidak pernah "kenal" / bertemu sama sekali. Sekali lagi ironis betul.

Uang, jabatan, dan harta telah merubah semuanya. Celaka hamba dirham dan dinar ....

Tuesday, April 10, 2007

Mengakhirkan dan Meninggalkan Sholat

Saudara-saudara Rahimakumullah, ketahuilah bahwa sesungguhnya bencana yang dahsyat, perbuatan yang paling buruk, dan aib yang paling nista adalah kurangnya perhatian masyarakat kita pada Sholat Lima Waktu, Sholat Jum'at dan Sholat Berjamaah, padahal semua itu adalah ibadah-ibadah yang dengannya Allah meninggikan derajat dan menghapuskan dosa-dosa maksiat. Dan sholat adalah cara ibadah seluruh penghuni bumi dan langit.

Rasulullah SAW bersabda: "Langit merintih dan memang ia pantas merintih, karena pada setiap tempat untuk berpijak terdapat malaikat yang bersujud atau berdiri (sholat) kepada Allah Azza Wa Jalla." (HR. Imam Turmudzi, Ibnu Majah dan Ahmad)

Orang yang meninggalkan sholat karena dilalaikan oleh urusan dunia akan celaka nasibnya, berat siksanya, merugi perdagangannya, besar musibahnya, dan panjang penyesalannya.

Dengarkanlah nasihatku tentang nasib orang yang meninggalkan sholat, baik semasa hidup maupun setelah meninggal. Sesungguhnya Allah merahmati orang yang mendengarkan nasihat kemudian memperhatikan dan mengamalkannya.

Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya sholat adalah kewajiban yang ditentukan waktunya bagi orang-orang yang beriman." (QS. An-Nisa', 4:103)

Abu Hurairah RA meriwayatkan, "Setelah Isya' aku bersama Umar bin Khattab RA pergi ke rumah Abu Bakar AsShiddiq RA untuk suatu keperluan. Sewaktu melewati pintu rumah Rasulullah SAW, kami mendengar suara rintihan. Kami pun terhenyak dan berhenti sejenak. Kami dengar beliau menangis dan meratap."

"Ahh..., andaikan saja aku dapat hidup terus untuk melihat apa yang diperbuat oleh umatku terhadap sholat. Ahh..., aku sungguh menyesali umatku."

"Wahai Abu Hurairah, mari kita ketuk pintu ini," kata Umar RA. Umar kemudian mengetuk pintu. "Siapa?" tanya Aisyah RA. "Aku bersama Abu Hurairah."

Kami meminta izin untuk masuk dan ia mengizinkannya. Setelah masuk, kami lihat Rasulullah SAW sedang bersujud dan menangis sedih, beliau berkata dalam sujudnya:

"Duhai Tuhanku, Engkau adalah Waliku bagi umatku, maka perlakukan mereka sesuai sifat-Mu dan jangan perlakukan mereka sesuai perbuatan mereka."

"Ya Rasulullah, ayah dan ibuku menjadi tebusanmu. Apa gerangan yang terjadi, mengapa engkau begitu sedih?"

"Wahai Umar, dalam perjalananku ke rumah Aisyah sehabis mengerjakan sholat di mesjid, Jibril mendatangiku dan berkata, "Wahai Muhammad, Allah Yang Maha Benar mengucapkan salam kepadamu," kemudian ia berkata, "Bacalah!"

"Apa yang harus kubaca?"

"Bacalah: "Maka datanglah sesudah mereka pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan sholat dan memperturutkan hawa nafsunya, mereka kelak akan menemui kesesatan." (QS. Maryam, 19:59)

"Wahai Jibril, apakah sepeninggalku nanti umatku akan mengabaikan sholat?"

"Benar, wahai Muhammad, kelak di akhir zaman akan datang sekelompok manusia dari umatmu yang mengabaikan sholat, mengakhirkan sholat (hingga keluar dari waktunya), dan memperturutkan hawa nafsu. Bagi mereka satu dinar (uang) lebih berharga daripada sholat." Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Umar RA.

Abu Darda` berkata, "Hamba Allah yang terbaik adalah yang memperhatikan matahari, bulan dan awan untuk berdzikir kepada Allah, yakni untuk mengerjakan sholat."

Diriwayatkan pula bahwa amal yang pertama kali diperhatikan oleh Allah adalah sholat. Jika sholat seseorang cacat, maka seluruh amalnya akan ditolak.

Rasulullah SAW bersabda: "Wahai Abu Hurairah, perintahkanlah keluargamu untuk sholat, karena Allah akan memberimu rezeki dari arah yang tidak pernah kamu duga."

Atha' Al-Khurasaniy berkata, "Sekali saja seorang hamba bersujud kepada Allah di suatu tempat di bumi, maka tempat itu akan menjadi saksinya kelak di hari kiamat. Dan ketika meninggal dunia tempat sujud itu akan menangisinya."

Rasulullah SAW bersabda: "Sholat adalah tiang agama, barang siapa menegakkannya, maka ia telah menegakkan agama, dan barang siapa merobohkannya, maka ia telah merobohkan agama." (HR. Imam Baihaqi)

"Barang siapa meninggalkan sholat dengan sengaja, maka ia telah kafir." (HR. Bazzar dari Abu Darda`), kafir yang dimaksud disini adalah ingkar terhadap perintah Allah karena perbuatan orang kafir adalah tidak pernah shalat. Dalam Shahih Muslim dijelaskan bahwa Rasulullah saw bersabda yang membedakan antara orang beriman dengan orang kafir adalah shalat. Maka maukah kita disamakan dengan orang kafir, padahal Rasulullah saw bersabda"Barang siapa mengikuti kebiasaan suatu kaum maka dia termasuk kaum tersebut". Orang2 kafir adalah orang yang tidak pernah shalat, maukah kita termasuk golongan mereka.

"Barang siapa bertemu Allah sedang ia mengabaikan sholat, maka Allah sama sekali tidak akan mempedulikan kebaikannya." (HR. Thabrani)

"Barang siapa meninggalkan sholat dengan sengaja, maka terlepas sudah darinya jaminan Muhammad." (HR. Imam Ahmad dan Baihaqi)

"Allah telah mewajibkan sholat lima waktu kepada hamba-Nya. Barang siapa menunaikan sholat pada waktunya, maka di hari kiamat, sholat itu akan menjadi cahaya dan bukti baginya. Dan barang siapa mengabaikannya, maka ia akan dikumpulkan bersama Firaun dan Haman." (HR. Ibnu Hibban dan Ahmad) .

*Wasiat ini mudah-mudahan sangat bermanfaat buat kita semuanya umat Islam. Tugas kita semua untuk saling mengingatkan sesama Muslim akan pentingnya Sholat!

Dikutip dari Kitab Habib Hasan bin Sholeh Al-Bahr Al-Jufri



Irama semangat hidup

Irama semangat hidup Setiap diri kita, hampir setiap hari dihadapkan permasalahan yang silih berganti. Semua permasalahan itu, ada yang terselesaikan dan ada juga yang tidak terselesaikan. Ketika sebuah masalah terselesaikan, yang sangat menarik adalah muncul masalah-masalah baru dan bahkan banyak yang lebih berat dibanding dengan permasalahan sebelumnya.

Ketika menghadapi semuan problema kehidupan itu, ada tiga tipe irama semangat hidup manusia.

Pertama, manusia tipe irama musik tak untung .... tak untung .... tak untung .......

Manusia tipe ini, berkecenderungan untuk berirama selalu “Merasa tidak beruntung”. Jadi apapun yang dihadapi, selalu tetap merasa tidak beruntung. Ketika masalah datang, merasa tidak beruntung. Masalah sudah terselesaikan, juga tetap merasa tidak beruntung, sebab keinginannya, hidup tidak ada masalah sama sekali.

Kedua, manusia tipe irama musik dang ... dang .... tung ... dang ...dang .....tung .....

Manusia tipe ini, berkecenderungan untuk berirama kadang-kadang “Merasa tidak beruntung” dan kadang-kadang “Merasa beruntung”. Jadi apapun yang dihadapi, kadang-kadang merasa beruntung, namun juga sering merasa tidak beruntung. Manusia tipe ini, merasa beruntung kalau mendapatkan banyak kemudahan dan akan merasa tidak beruntung kalau mendapatkan banyak kesulitan.

Ketiga, manusia tipe irama musik untung… untung …untung…untung….

Manusia tipe ini, berkecenderungan untuk berirama selalu “Merasa beruntung”. Jadi apapun yang dihadapi, tetap merasa beruntung. Manusia tipe ini, selalu merasa beruntung, apapun suasana kehidupan yang menghampiri dirinya. Kalau mengalami banyak kemudahan, dirinya merasa beruntung dengan irama musik bersyukur. Sedangkan, ketika mengalami kesulitan juga tetap merasa beruntung dengan irama musik bersabar.

Sahabat CyberMQ

Hidup ini, dari dulu juga tidak jauh berbeda, apapun perkembangan zamannya. Secara garis besar hanya dua, yaitu ada kemudahan dan juga ada kesulitan.

Permasalahannya adalah, irama kehidupan kita menduduki posisi yang mana? Kalau berirama tak untung ... tak untung .... akan berkecenderungan untuk tidak pernah merasa beruntung. Apabila berirama dang .. dang tung…dang … dang … tung … berkecenderungan sering sedih dan sering gembira. Sedangkan bagi manusia berirama untung .. untung … untung …. Sangat berkecenderungan untuk selalu merasa beruntung, sebab bisa mengambil pelajaran dari setiap kejadian dalam hidupnya.

Berani hadapi tantangan, menikmati irama musik kehidupan untung .. untung ... untung ... dalam diri kita!!! Atau lebih senang memilih kesengsaraan hidup, dengan irama musik tak … untung .. tak … untung…… Bagaimana pendapat sahabat???

Monday, April 9, 2007

Ketika Anjing Lebih Makmur Ketimbang Manusia

Apa pendapat Anda bila di suatu kota, binatang lebih makmur ketimbang manusianya? Di tengah banyak orang yang menderita kelaparan dan tak mendapatkan hidup layak lantaran kemiskinan, sejumlah masyarakat justeru mengeluarkan uang cukup besar untuk memberi makan binatang dan mencukupi semua kebutuhannya. Ini benar-benar terjadi. Tepatnya di Brazil.

Brazil merupakan salah satu negara yang masyarkatnya menderita keanehan ini. Meski penduduk kota itu mengalami kemiskinan cukup parah di sejumlah kota, tapi muncul fenomena lain yang kini menyebar di kota-kota Brazil dengan sebutah 'kemapanan anjing'.

Di Brazil, telah dibangun pabrik dan yayasan khusus untuk memproduk makanan istimewa untuk anjing. Bukan hanya makanan, tapi juga sejumlah fasilitas dan ragam hiburan untuk anjing seperti pakaian, penutup badan dan kaca mata untuk anjing. Di sejumlah pasar-pasar Brazil terdapat 80 jenis makanan untuk anjing, dan 25 ribu tempat penjualan makanan anjing berikut perlengkapan dan assesories anjing. Bahkan ada sepatu dan pakaian anjing yang dibedakan untuk anjing laki dan perempuan.

Pertumbuhan bisnis untuk anjing ini pun berkembang dinamis. Masing-masing perusahaan memang seperti mendapatkan sasaran pasarnya dengan menjajakan kebutuhan anjing tersebut. Di antara perusahaan kebutuhan anjing adalah Purina dan Masterfoods. Mereka tidak memproduk makanan untuk manusia terlebih fakir miskin yang jumlahnya di Brazil lebih dari 50 juta orang menurut Presiden Brazil sendiri. Tapi perusahaan itu memang memproduk makanan anjing yang dianggap lezat sesuai selera sekitar 20 juta anjing di Brazil.

Beberapa waktu lalu perusahaan Netsle internasional bahkan turut memiliki saham di Purina berkisar 10 juta dolar. Lalu, Masterfoods pun tak ketinggalan meningkatkan biaya promosinya di televisi dan harian Brazil sebanyak 20% dari anggaran sebelumnya. Di Purina, bekerja lebih dari 7000 pegawai, di mana keuntungan tahun lalu mencapai 40%. Sementara Masterfoods memperoleh margin penjualan sebesar lebih dari dua juta dolar. Maklum, di pasaran produk Purina memenuhi 27% sementara produk Masterfoods 30%.

Sejumlah keluarga muslim di Brazil, tampaknya juga telah terpengaruh dengan trend memelihara dan melayani anjing. Mereka turut memelihara anjing dengan mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk keperluan anjing. Padahal Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah satu keluarga memelihara anjing kecuali berkurang amal mereka satu qirath setiap hari. Kecuali anjing untuk berguru, anjing untuk menjaga, atau anjing untuk menjaga kambing. ” (HR Turmudzi)(na-str/iol)

eramuslim, Senin, 9 Apr 07 09:15 WIB

Kondisi Guantanamo Makin Memburuk


Lembaga HAM internasional mengatakan, kondisi Guantanamo terus buruk dan makin tidak manusiawi. Lebih dari 385 orang ditahan tanpa dakwaan

Sebagian tahanan Guantanamo sudah mendekam selama lima tahun Kondisi para tahanan di penjara militer Amerika Serikat di Teluk Guantanamo memburuk, dengan sebagian besar tahanan disekap di penjara isolasi, kata sebuah laporan.

Amnesty International mengatakan kondisi yang sering kali buruk dan tidak manusiawi di kamp tersebut "menyengsarakan para tahanan".

Laporan tersebut meminta agar fasilitas penahanan itu ditutup dan mendesak agar rencana menggelar pengadilan militer "yang tidak adil" dihentikan.

Banyak dari 385 tahanan di kamp tersebut disekap selama lima tahun atau lebih, dan mereka tidak dapat mengajukan dakwaan atas penahanan mereka.

Sebagian dari mereka menderita gangguan mental dan fisik yang serius

Kate Allen, Direktur Amnesty International Inggris mengatakan, “Meski Amerika Serikat memiliki tugas untuk melindungi para warganya... ini bukan berarti Amerika boleh melepaskan tanggungjawab untuk melindungi hak asasi manusia," kata laporan itu.

"Pernyataan yang dikeluarkan pemerintah Bush bahwa orang-orang ini adalah 'petempur musuh', 'teroris', atau 'orang yang amat jahat' tidak berarti mereka boleh ditahan tanpa proses pengadilan," kata Amnesty.

Organisasi itu kembali menyerukan agar para tahanan di kamp Guantanamo di Kuba - banyak dari mereka adalah tersangka pejuang Taliban dan Al-Qaida - harus dibebaskan atau didakwa dan diadili.

'Sudah menderita'

Laporan yang diterbitkan pada hari Kamis, mengatakan sekitar 300 tahanan disekap di kompleks baru - yang dikenal dengan Kamp 5, Kamp 6 dan Kamp Echo - yang merupakan penjara dengan penjagaan "super maksimal".

Kamp Guantanamo

Amerika berniat mengadili sekitar 80 dari 385 tahanan yang masih dipenjara

Amnesty International mengatakan fasilitas itu "menimbulkan kondisi pengucilan dan isolasi yang lebih keras dan tampaknya lebih permanen".

Menurut laporan tersebut para tahanan dilaporkan ditahan di kamar berukuran kecil yang tidak memiliki jendela selama 22 jam setiap harinya, hanya dibolehkan berolahraga di malam hari dan kadang selama berhari-hari tidak melihat sinar matahari.

Kate Allen, menggambarkan proses yang terjadi di Guantanamo sebagai "pelanggaran keadilan".

"Banyak tahanan yang sudah menderita karena ditahan tanpa batas waktu... ini menyebabkan sebagian dari mereka menderita gangguan mental dan fisik yang serius."

"Aparat AS harus segera menghentikan pemakaian teknik pengucilan ekstrim ini dan mengijinkan tim dokter independen serta kelompok hak asasi manusia datang untuk memeriksa para tahanan."

'Demi keadilan'

Kebijakan untuk mencopot hak para tahanan untuk mengajukan gugatan hukum atas penahanan mereka dipertahankan oleh pengadilan banding federal AS di Washington pada bulan Februari.

Untuk meloloskan undang-undang anti teror di Kongres tahun lalu, Presiden Bush mengatakan dia memerlukan undang-undang baru untuk menyeret para tersangka terorisme ke meja hijau.

Undang-undang itu mengijinkan penahanan tanpa batas waktu bagi orang-orang yang digolongkan sebagai "petempur musuh".

Amerika Serikat mengatakan mereka berniat menggunakan sistem pengadilan militer untuk mengadili sekitar 80 dari 385 tahanan yang masih mendekam di kamp Guantanamo. [bbc]

hidayatullah.com, Minggu, 08 April 2007


Jodoh Tak Tergantung Zodiak

Ramalan zodiak ataupun shio, yang sering dipercaya banyak orang bisa mengetahui soal jodoh atau asmara ternyata hanya isapan jempol. Sebab tak ada buktinya

Entah itu ramalan zodiak ataupun shio, banyak orang selalu penasaran ingin tahu jodoh dan kehidupan asmara mereka. Namun benarkan aspek kehidupan cinta seseorang bisa ditentukan zodiak?

Menurut Dr David Voas dari Universitas Manchester, zodiac sama sekali tak memiliki pengaruh pada kehidupan asmara seseorang. Untuk menguji pendapatnya, David bersama tim dari Research Fellow, Centre for Census and Survey Research menganalisa hari kelahiran 20 juta pasangan suami dan istri di Inggris dan Wales.

Riset yang menggunakan data sensus tahun 2001 ini gagal membuktikan keterkaitan antara zodiak dan hubungan asmara maupun kehidupan cinta seseorang.

"Lebih dari 20 juta pasangan menikah di Inggris dan Wales, dan hampir sebagian besar memiliki pasangan yang tidak sesuai dengan unsur zodiak mereka. Jika ada kecenderungan ke arah sana, misalnya Virgo berpasangan dengan Capricorn, atau Libra dengan Leo, kita pasti melihat ada perubahan dalam statistik pernikahan tersebut," jelas David yang meyakini tak ada hubungan khusus antara seseorang dan zodiak.

"Jika kita memiliki 10 juta pasangan, dan hanya ada satu pasangan yang dipengaruhi rasi bintang dan memang berjodoh, kita masih butuh sekitar sepuluh ribu lagi pasangan yang memiliki kombinasi serupa. Tak ada bukti cukup untuk menjelaskan keterkaitan tersebut," tambah David seperti yang dimuat jurnal University of Manchester.

"Para ahli perbintangan menggunakan elemen-elemen perbintangan untuk meramal karakter seseorang. Namun yang dibicarakan oleh orang biasa adalah simbol-simbol matahari atau perbintangan, seberapa besar pengaruhnya, karena bagi sebagian orang hal tersebut masih kabur dan meragukan untuk menentukan pasangan jiwa mereka kelak. Prediksi tersebut bisa jadi justru menjadi pukulan pada keyakinan yang mereka anut," papar Dr Voas yang tak bermaksud merendahkan profesi para ahli astrologi populer seperti Mystic Meg, Russell Grant dan Jonathan Cainer, namun Voas lebih memperhatikan antusiasme publik pada ramalan perbintangan dengan garis jodoh mereka.

"Namun dari pencarian di mesin pencari Google, kata kunci 'cinta' dan 'astrologi' mencapai setengah juta, bahkan buku-buku yang mengangkat tema pasangan jiwa dan zodiak tulisan Linda Goodman salah satunya 'Sun Signs and Love Signs' terjual lebih dari 1 juta copy di seluruh dunia pada 40 tahun terakhir.

"Minat masyarakat yang tinggi terhadap horoskop semakin menguntungkan media, terutama untuk ramalan asmara, karena orang cenderung akan melakukan apapun, termasuk percaya dengan rasi bintang mereka," kata Doktor jurusan School of Social Sciences ini seperti dikutip physorg.com, akhir Maret 2007.

Sebelumnya, riset tentang ilmu perbintangan (astrologi) pernah dilakukan di Eropa, akan tetapi saat dilakukan test menguji para pakar astrologi, untuk mengetahui di mana letak posisi delapan planet-planet besar, ternyata 70 persen peramal tidak bisa mengetahui pengetahuan yang mendasar ini. Lalu, bagaimana mereka bisa menghitung dan mengartikan nasib orang lain, apabila letaknya saja tidak tahu.

Majalah Stern juga pernah melakukan tes pada semua ramalan para astrologi paling top di Eropa, ternyata dari hasil keseluruhan ramalannya selama satu tahun hanya 3 persen saja yang kebetulan mendekati kenyataan. Lalu bagaimana dengan Anda, masihkah berminat mencari pasangan jiwa sesuai zodiak Anda? [physorg/kpl]

hidayatullah.com, Minggu, 08 April 2007


Thursday, April 5, 2007

Niat Mandi Junub dan Tata Caranya

Assalamu'alaikum wr wb

Pak Ustadz, apakah benar bila seseorang yang dalam keadaan junub terus mandi besar tapi tidak di niatkan untuk mandi junub maka mandinya dianggap seperti mandi biasa bukan mandi junub?

Dengan kata lain badannya masih dalam keadan hadast besar sampai dia mandi yang diniati untuk mandi junub. Kalau benar, bagaimana dengan amalan orang tersebut seperti sholat, sedangkan dia masih dalam keadaan junub.

Menurut saya, bukankah amalan seseorang dilihat dari niatnya?Kalo dia dalam keadaan junub terus mandi, bukankah di dalam hati sudah berniat untuk membersihkan diri dari hadast besar/berniat untuk mandi junub?

Yang terakhir, mohon dijelaskan adab yang dicontohkan nabi dalam hal mandi junub ini.

Wassalamualaikum wr wb

Eka

Jawaban

Assalamu 'alaikum warahatullahi wabarakatuh,

Memang benar bahwa setiap amal tergantung pada niatnya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

Sesungguhnya amal-amal itu dengan niat, dan setiap orang mendapatkan pahala sesuai dengan niatnya.

Oleh karena itulah maka setiap mujtahid selalu menyebutkan bahwa rukun pertama pada suatu ibadah itu adalah niat. Rukun yang pertama dalam ibadah wudhu' adalah niat. Rukun yang pertama dalam ibadah tayammum adalah niat. Rukun yang pertama dalam ibadah mandi janabah adalah niat. Rukun yang pertama dalam ibadah shalat adalah niat. Pendeknya, semua ibadah punya rukun, dan rukun yang pertama adalah niat.

Tanpa niat, maka suatu ibadah tidak akan diterima Allah. Sebab niat adalah rukun, di mana bila salah satu rukun tidak terpenuhi dalam suatu ibadah, maka ibadah itu ibarat bangunan yang kehilangan tiang pondasi. Roboh dan rata dengan tanah.

Niat Dalam Hati, Lafadz di Lidah

Namun kalau disebutkan kata 'niat', biasanya asosiasi kita langsung tertuju kepada lafadz atau bacaan niat. Padahal seluruh ulama mujtahid sepakat sejak awal bahwa yang namanya niat itu di hati, bukan di lidah.

Yang diucapkan di lidah bukan niat, melainkan lafadz niat. Lafadz niat oleh sebagian ulama dianggap sebagai penguat dari niat. Namun oleh sebagian ulama lain justru tidak boleh diucapkan, karena tidak ada contoh dari Rasululah SAW. Memang ada khilaf di kalangan para ulama mazhab tentang hukum melafadzkan niat ini. Tetapi yang pasti, seluruh ulama sepakat bahwa niat itu bukan lafadz yang diucapkan, melainkan apa yang ditetapkan di dalam hati.

Niat Mandi Janabah

Karena itu kalau ingin mandi janabah, niatkan saja di dalam hati bahwa kita akan mandi janabah. Dan hal itu tidak membutuhkan apapun, kecuali menyengaja di dalam hati. Tidak perlu melafadzkannya secara lisan. Sebab niat itu memang tempatnya di dalam hati.

Kalau di dalam hati sudah ada niat untuk mandi janabah, lalu mandilah sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Maka mandi itu sudah sah sesuai dengan haukum syariah Islam. Sudah bisa mengangkat hadats besar.

Akan tetapi kalau di dalam hati sama sekali tidak berniat untuk mandi janabah, meski pun diteruskan dengan mandi sesuai dengan tata cara yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, tentu tidak terhitung sebagai mandi janabah yang sah.

Mengapa?

Ya, karena kita sendiri tidak berniat untuk melakukannya sebagai sebuah ritual yang sah. Dan niat ini membedakan antara seorang yang mandi janabah betulan dengan sekedar mempraktekkannya. Seorang guru yang sedang mengajarkan tata cara mandi janabah, lalu mandi betulan, belum tentu mandi janabahnya itu sah. Tergantung niatnya, apakah dia memang betul-betul mau berniat mandi janabah, ataukah niatnya hanya sekedar memberi contoh praktis saja.

Semua kembali kepada niatnya. Dan niat itu di dalam hati, bukan di lidah.

Tata Cara Mandi Janabah

Adapun urutan-urutan tata cara mandi junub, adalah sebagai berikut

  1. Mencuci kedua tangan dengan tanah atau sabun lalu mencucinya sebelum dimasukan ke wajan tempat air
  2. Menumpahkan air dari tangan kanan ke tangan kiri
  3. Mencuci kemaluan dan dubur.
  4. Najis-nsjis dibersihkan
  5. Berwudhu sebagaimana untuk sholat, dan mnurut jumhur disunnahkan untuk mengakhirkan mencuci kedua kaki
  6. Memasukan jari-jari tangan yang basah dengan air ke sela-sela rambut, sampai ia yakin bahwa kulit kepalanya telah menjadi basah
  7. Menyiram kepala dengan 3 kali siraman
  8. Membersihkan seluruh anggota badan
  9. Mencuci kaki

Semua itu didasarkan pada penjelasan isteri Rasulullah SAW tentang bagaimana beliau mandi janabah.

Aisyah RA berkata, `Ketika mandi janabah, Nabi SAW memulainya dengan mencuci kedua tangannya, kemudian ia menumpahkan air dari tangan kanannya ke tangan kiri lalu ia mencuci kemaluannya kemudia berwudku seperti wudhu` orang shalat. Kemudian beliau mengambil air lalu memasukan jari-jari tangannya ke sela-sela rambutnya, dan apabila ia yakin semua kulit kepalanya telah basah beliau menyirami kepalnya 3 kali, kemudia beliau membersihkan seluruh tubhnya dengan air kemudia diakhir beliau mencuci kakinya (HR Bukhari/248 dan Muslim/316)

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc

Eramuslim, Kamis, 5 Apr 07 05:09 WIB

Kualitas Diri


Ada ungkapan jawa, "ajineng diri soko lati, ajineng rogo soko
busono." artinya kualitas diri seseorang dari ucapannya. kualitas
tubuh seseorang dari busananya. Banyak orang yang dari penampilan
dirinya sangatlah sederhana namun kualitas diri sungguh mengagumkan.
Demikian halnya sebaliknya.

Sama seperti halnya, Iman. sahabat yang juga seorang pustakawan. saya
mengenalnya beberapa tahun yang lalu. Biarpun saya lebih banyak
berbincang dengannya melalui dunia maya namun saya sunnguh merasakan
kedekatan sebagai seorang sahabat dari tutur katanya, yang membuat
pertemanan kami begitu erat.

Dari lubuk hati yang paling dalam saya ingin mengucapkan, "terima
kasih akhi iman..pertemanan kita selama ini"

Kesulitan dan Kebahagiaan (1)

Semua orang yang memutuskan untuk hidup berkeluarga pasti
mengangankan adanya kebahagiaan dalam hidup rumah tangganya, meski
angan-angan tentang kebahagiaan juga berbeda-beda. Kebahagiaan sangat
subyektip tetapi universal. Ada orang yang bahagia karena memperoleh
sesuatu yang banyak, tetapi yang lain sudah cukup merasa bahagia
meski hanya memperoleh sedikit. Ada orang yang merasa bahagia karena
memperoleh susuatu tanpa bersusah payah, tetapi yang lain merasa
bahagia justeru telah bersusah payah lebih dahulu. Kebahagiaan ada
yang sifatnya sesaat, ada yang lama dan bahkan ada kebahagiaan abadi.

Makna bahagia
Ada dua ungkapan, senang dan bahagia. Senang adalah terpenuhinya
tuntutan syahwat, misalnya sedang lapar menemukan makanan lezat,
sedang haus menemukan minuman segar, sedang sulit menemukan
kemudahan, sedang kesepian ketemu teman atau kekasih, sedang nganggur
dapat pekerjaan dan sebangsanya. Adapun bahagia berhubungan dengan
misteri yang sangat subyektip, tetapi intinya adalah datangnya
pertolongan ilahiyah hingga memperoleh sesuatu yang dianggap sebagai
kebaikan ilahiyah (al khoir). Rasa bahagia misalnya terasa ketika
anaknya lahir laki-laki setelah sekian lama mendambakan ingin
mempunyai anak lelaki. Keberhasilan memeliliki anak-lelaki tidak
diklaim sebagai prestasi – ini karena aku bisa bikinnya misalnya;
kata sang ayah- tetapi orang yang mempunyai anak lelaki setelah
hampir putus asa mendambakan kehadirannya merasa bahwa kehadiran anak
lelaki itu merupakan anugerah Tuhan yang tak ternilai. Kebahagiaan
juga terasa ketika seorang ibu yang membesarkan anak gadisnya tanpa
kehadiran suami sehingga ia dalam keadaan berat selalu berharap agar
anaknya memiliki masa depan yang baik. Pada saatnya anak gadisnya
dipersunting oleh seorang pemuda saleh yang cerah masa depannya. Masa
depan cerah anak gadisnya itu tidak diklaim sebagai prestasinya
tetapi benar-benar dipandang sebagai anugerah Tuhan.

Jadi kebahagiaan itu datang dalam rangkaian kesulitan yang panjang
tetapi ketika hadir tidak dakui sebagai prestasinya. Orang lainpun
akan berkomentar, ibu itu sungguh sudah bekerja keras melampaui
berbagai kesulitan dalam mengasuh anaknya sendirian, maka pantaslah
jika Allah menganugerahinya kebahagiaan yang sempurna kepadanya.

Kesulitan Dan Kebahagiaan (2)

Dalam bahasa Arab ada empat kata yang berhubungan dengan kebahagiaan,
yaitu sa`adah (bahagia), falah (beruntung) dan najat (selamat) dan
najah (berhasil). Jika saadah (bahagia) mengandung nuansa anugerah
Tuhan setelah terlebih dahulu mengarungi kesulitan, maka falah
mengandung arti menemukan apa yang dicari (idrak al bughyah). Falah
ada dua macam, dunyawi dan ukhrawi. Falah duniawi adalah memperoleh
kebahagiaan yang membuat hidup di dunia terasa nikmat, yakni
menemukan (a) keabadian (terbatas); umur panjang, sehat terus,
kebutuhan tercukupi terus dsb, (b) kekayaan; segala yang dimiliki
jauh melebihi dari yang dibutuhkan, dan (c) kehormatan sosial.
Sedangkan falah ukhrawi terdiri dari empat macam, yaitu (a) keabadian
tanpa batas, (b) kekayaan tanpa ada lagi yang dibutuhkan, (c)
kehormatan tanpa ada unsur kehinaan dan (d) pengetahuan hingga tiada
lagi yang tidak diketahui. Sedangkan najat merupakan kebahagiaan yang
dirasakan karena merasa terbebas dari ancaman yang menakutkan,
misalnya ketika menerima putusan bebas dari pidana, ketika mendapat
grasi besar dari presiden, ketika ternyata seluruh keluarganya
selamat dari gelombang tsunami dan sebagainya. Adapun najah adalah
perasaan bahagia karena yang diidam-idamkan ternyata terkabul,
padahal ia sudah merasa pesimis, misalnya keluarga miskin yang
sepuluh anaknya berhasil menjadi sarjana semua.

Kesenangan berdimensi horizontal, sedangkan kebahagiaan berdimensi
horizontal dan vertikal. Orang masih bisa menguraikan anatomi
kesenangan yang diperolehnya, tetapi ia akan susah mengungkap rincian
kebahagiaan yang dirasakannya. Air mata bahagia merupakan wujud
ketidakmampuan kata-kata. Prof. Fuad Hasan dalam bukunya Pengalaman
Naik Haji mengaku tidak bisa menerangkan kenapa beliau menangis di
depan Ka`bah, karena kebahagiaan yang beliau alami berdimensi
vertikal, bernuansa anugerah, bukan prestasi. Banyak mempelai
menitikkan air mata ketika akad nikah, demikian juga kedua orang
tuanya, dan mereka tidak bisa menerangkan anatomi perasaan bahagianya.

Kebahagiaan berkaitan dengan tingkat kesulitan yang dialami.
Kebahagiaan sesungguhynya dalam kehidupan rumah tangga bukan ketika
akad nikah, bukan pula ketika bulan madu, tetapi ketika pasangan itu
telah membuktikan mampu mengarungi samudera kehidupan hingga ke
pantai tujuan, dan di pantai tujuan ia mendapati anak cucu yang
sukses dan terhormat. Sungguh orang sangat menderita ketika di ujung
umurnya menyaksikan anak-anak dan cucu-cucunya nya sengsara dan hina,
meski perjalanan bahtera rumah tangganya penuh dengan sukses story.
Kebahagiaan biasanya datang setelah orang sukses mengatasi kesulitan
yang panjang, tetapi tidak semua kesulitan mengantar pada kebahagiaan
yang sebenarnya.

Menurut hadis Nabi ada empat pilar kebahagiaan dalam hidup berumah
tangga; (1) isteri/suami yang setia (2) anak-anak yang berbakti (3)
lingkungan sosial yang sehat dan (4) rizkinya dekat. Kesetiaan
membuat hati tenang dan bangga, anak-anak yang berbakti menjadikannya
sebagai buah hati, lingkungan sosial yang sehat menghilangkan rasa
khawatir dan rizki yang dekat merangsang optimisme, idealisme dan
imajinasi.


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger