Thursday, September 13, 2007

Benarkah Hadits Ramadhan Awalnya Rahmat Adalah Hadits Dhaif?

Ada seorang ustadz yang mengatakan bahwa hadits tentang pembagian Ramadhan menjadi tiga itu dhaif. Padahal hadits itu populersekali di tengah bulan Ramadhan. Kalau tidak salah bunyinya seperti ini:

Ramadhan itu awalnya adalah rahmat, tengahnya adalah maghfirah (ampunan) dan akhirnya adalah pembebasan dari api neraka.

Pertanyaan saya adalah: Benarkah klaim ustadz tersebut? Dan kalau benar, apa status hadits itu? Bagaimana kita mensikapinya.

Demikian terima kasih banyak ustadz

Misyal Nasif
misyalk@yahoo.com

Jawaban

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Hadits yang anda tanyakan kedudukannya itu memang sangat populer di tengah masyarakat, khususnya selama bulan Ramadhan. Dengan hadits itu, para penceramah banyak mengajak orang-orang agar memanfaatkan bulan Ramadhan untuk khusyu' beribadah, agar mendapatkan tiga hal tersebut. Yaitu rahmah dari Allah, ampunan-Nya serta pembebasan dari neraka.

Namun menarik sekali apa yang disampaikan oleh ustadz yang antum ceritakan bahwa ternyata menurut beliau hadits itu bermasalah dari sanad dan kekuatannya jalur periwayatannya. Betulkah?

Kami berupaya membolak balik beberapa literatur serta tulisan dari para ulama ahli hadits terkait dengan haditsi ini. Kami menemukan uraian yang menarik dari seorang ustadz ahli hadits di Indonesia, yaitu Al-Ustadz Prof. Ali Mustafa Ya'qub, MA.

Menurut beliau, hadits itu memang bermasalah dari segi periwayatannya. Sebenarnya hadits ini diriwayatkan tidak hanya lewat satu jalur saja, namun ada dua jalur. Sayangnya, menurut beliau, kedua jalur itu tetap saja bermasalah.

Jalur Pertama

Salah satu jalur periwayatan haditsi ini versinya demikian:

أول شهر رمضان رحمة وأوسطه مغفرة وآخره عتق من النار

Bulan Ramadhan, awalnya rahmah, tengah-tengahnya maghfirah dan akhirnya adalah pembebasan dari neraka.

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-'Uqaili dalam kitab khusus tentang hadits dha'if yang berjudul Adh-Dhu'afa'. Juga diriwayatkan oleh Al-Khatib Al-Baghdadi dalam kitabnya Tarikhu Baghdad. Serta diriwayatkan juga oleh Ibnu Adiy, Ad-Dailami, dan Ibnu Asakir.

Mereka Yang Mendhaifkan

Adapun para muhaddits yang mempermasalahkan riwayat ini antara lain:

1. Imam As-Suyuthi

Beliau mengatakan bahwa hadits ini dhaif (lemah periwayatannya).

2. Syeikh Al-Albani

Beliau mengatakan bahwa riwayat ini statusnya munkar. Jadi sebenarnya antara keduanya tidak terjadi pertentangan. Hadits munkar sebebarnya termasuk ke dalam jajaran hadits dhaif juga. Sebagai hadits munkar, dia menempati urutan ketiga setelah hadits matruk (semi palsu) dan maudhu' (palsu).

Sementara sanadnya adalah:

1. Sallam bin Sawwar 2. dari Maslamah bin Shalt 3. dari Az-Zuhri 4. dari Abu Salamah 5. dari Abu Hurairah 6. dari nabi SAW

Dari rangkaian para perawi di atas, perawi yang pertama dan kedua bermasalah. Yaitu Sallam bin Sawwar dan Maslamah bin Shalt.

Sallam bin Sawwar disebut oleh Ibnu Ady, seorang kritikus hadits, sebagai munkarul hadits. Sedangkan oleh Imam Ibnu Hibban, dikatakan bahwa haditsnya tidak bisa dijadikan hujjah (pegangan), kecuali bila ada rawi lain yang meriwayatkan haditsnya. Perkataan Ibnu Hibban ini bisa kita periksa dalam kitab Al-Majruhin.

Sedangkan Maslamah bin Shalt adalah seorang yang matruk, sebagaimana komentar Abu Hatim. Secara etimologis, matruk berarti ditinggalkan. Sedangkan menurut terminologi hadits, hadits matruk adalah hadits yangdalam sanadnya ada rawi yang pendusta. Dan hadits matruk adalah 'adik' dari hadits maudhu' (palsu).

Bedanya, kalau hadits maudhu' itu perawinya adalah seorang pendusta, sedangkan hadits matruk itu perawinya sehari-hari sering berdusta. Kira-kira hadits matruk itu boleh dibilang semi maudhu'.

Kesimpulannnya, haditsi ini punya dua gelar. Pertama, gelarnya adalah hadits munkar karena adanya Sallam bin Sawwar. Gelar kedua adalah hadits matruk karena adanya Maslamah bin Shalt.

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc

Kamis, 13 Sep 07 08:31 WIB

“Suara-Suara yang Tidak Terdengar dari Kandahar”

Rabu, 12 September 2007

Taliban dianggap rezim paling kejam. Pasca kepergiannya, negara itu jauh lebih amburadul. Pornografi dan pembunuhan menjadi pemandangan sehari-hari. [1]

Image

Hidayatullah.com--Di suatu hari gelap, di antara debu-debu Kandahar, Abdul Latif (23) menatap dengan mulut terkesima. Dipandanginya dalam-dalam tanpa sepatah kata gambar bergerak di hadapanya. Ia agak gugup tatkala menatap sebagian tubuh wanita yang dipandanginya itu.

Bagi Latif, belum pernah ia melihat pemandangan seperti ini sebelumnya. Terutama tatkala pemerintah Taliban berkuasa. Film-film seperti ini, baru saja ia nikmati, berbarengan dengan datangnya pasukan asing di Kandahar, utara Afghanistan.

Pasca jatuhnya pasukan Taliban ke tangan pasukan Asing pimpinan Amerika, sajian hiburan di bawah melalui pemancar satelit. Hiburan dalam bentuk film, opera sabun, masuk melalui kamar-kamar pribadi, ruang makan hingga warung kopi. Demikian kabar terbaru sudut kota Aghanistas sebagaimana dikutip Japan Today.

Menurut catatan, sebanyak seratus tujuh puluh program dari seluruh dunia, mencakup empat siaran berbau pornografi udara.

Meski Taliban sering dikesankan media asing dan Barat sebagai pemerintah yang kejam. Bahkan, diberitakan wanita-wanita banyak diperintahkan untuk tetap tinggal di rumah. Namun, keresahan warga Afghan sesungguhnya tak sedalam setelah ”hilangnya” kekuasaan Taliban dari negeri mereka.

Sebagaimana diketahui, hampir semua wanita di era Taliban selalu menutup diri memakai burqa, untuk menghindari dari pandangan laki-laki. Sebaliknya, belum pernah para lelaki melihat seorang perempuan –apalagi setengah telanjang—di depan mata mereka, kecuali para suami.

Hadirnya saluran hiburan yang dipancarkan melalui satelit ini tentu sebuah “kejutan” luar biasa. Sebuah saluran satelit di mana 100% menawarkan pornografi hardcore. Sungguh sesuatu yang menghentakkan banyak warga Afghan. Setidaknya, sebuah kegelisahan aneh dapat dirasakan di mana-mana.

“Ini tidaklah baik untuk masyarakat kami, ” kata seorang pria berusia 26 tahun.

Tapi ada pula yang mendulang kesempatan di atas kesempitan. Diantaranya adalah Abdul Wasi, seorang pemilik jasa satelit. Ia mengatakan, bisnis baru yang sedang ia tekuni ini berjalan secara baik.

”Aku menjual receiver digital dengan harga sekitar 350 dolar dan aku mengimpor peralatan dari Pakistan. Aku memulai bisnis sebulan yang lalu dan sekarang juga aku sudah menjual hampir empat ratus penerima, ” ujarnya. Bahkan menurut Wasi, semenjak dibuka, tiap hari toko nya penuh sesak dibanjiri orang yang ingin memesan lahayan jasa satelit di tempatnya.

Ketika Taliban Pergi

Ketika Taliban masuk dan menguasa ibukota Kabul, di tahun 1996, mereka menyeret Presiden Najibullah dan menggantungnya sampai mati. Taliban juga telah melarang wanita-wanita berkeliaran di jalan-jalan tanpa dikawan mahram nya. Ia dianggap melarang pendidikan untuk anak-anak perempuan, mencegah wanita-wanita bekerja di luar rumah. Musik dilarang, termasuk beberapa jenis olah raga dan permainan games.

Jangan tanya bagi yang melanggar hukum syariah. Taliban pasti menerapkan hukuman tanpa ampun. Para pezinah dapat dirajam (dihukum dengan lemparan batu) sampai mati, homoseksual dikuburkan hidup-hidup.

Enam tahun yang lalu, Kementrian Pelanggaran dan Kebajikan di Kabul dikenal sebagai alat kuasa Taliban. Gedung-gedung kantor dikenal sebagai tempat paling membosankan di mana orang-orang dianggap melanggar bisa dipenjarakan untuk kejahatan yang tak setara. Seperti hanya karena pelanggaran menyanyikan sebuah lagu cinta.

Tapi hari ini, Kabul adalah tempat biara paling suram di banding masa hari-hari Taliban. Saat ini, kota ini men jadi titik berkumpulnya kesemrawutan. Para pemohon asing bersaing untuk mendapatkan milyaran dolar proyek kontra telekom, kontrak irigasi dan meledaknya bisnis properti memaksa harga sewa dan tanah Afghan setara dengan mahalnya tempat di kota besar dunia, seperti; London, Tokyo dan Manhattan.

Di luar Kabul, Afganistan, keadaannya jauh lebih suram. Provinsinya lebih tak dapat dicapai. Pendudyknya tidak patuh hukum, jauh daripada saat dikendalikan Taliban. Saat ini, Afganistan, adalah tempat di mana orang mudah untuk hilang dan membahayakan bagi siapa saja untuk menyelidiki nasib mereka.

Tahun 2005 lalu, relawan kemanusian MSF (Médécins Sans Frontières) dipaksa untuk berhenti setelah lima orang anggota staf dibunuh Juni yang lalu. Lebih dari 17.000 tentara AS, disertai pemandangan Humvee dan Apache mereka, mempergunakan kabut ketakutan dan ketidaktentuan yang sudah menelan negara ini dalam ’perang melawan teror’. Afganistan sudah menjadi Guantánamo Bay baru. [thoriq/cha/berlanjut...]

Tuesday, September 11, 2007

Kawin Sesama Jenis Versi IAIN Semarang

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Alhamdulillah, Allahuma sholi 'ala Muhammad wa'ala ali ajma'in.

Saya pernah membaca arikel yang bertajuk INDAHNYA KAWIN SESAMA JENIS. Membaca judulnya yang bathil ini saja serasa ingin sekali menyobek-nyobek mulut para Mahasiswa yang agamanya Islam KATANYA, Fakultas Syariah IAIN Semarang.

Pak ustadz, apakah mahluk seperti ini yang dicetak oleh Universitas Islam yang sangat kontraproduktif. Bahkan mereka mengajarkan strategi-strategi untuk melegalkan perkawinan Homoseksual di Indonesia:

1. Mengorganisir kaum homoseksual untuk bersatu dan berjuang merebut hak-haknya yang telah dirampas oleh negara.

2. Memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa apa yang terjadi pada diri kaum homoseksual adalah sesuatu yang normal dan fithrah, sehingga masyarakat tidak mengucilkannya bahkan sebaliknya, masyarakat ikut terlibat mendukung setiap gerakan kaum homoseksual dalam menuntut hak-haknya.

3. Melakukan kritik dan reaktualisasi tafsir keagamaan (tafsir kisah Luth dan konsep pernikahan) yang tidak memihak kaum homoseksual,

4. Menyuarakan perubahan UU Perkawinan No 1/1974 yang mendefinisikan perkawinan harus antara laki-laki dan wanita. Bahkan gerakan ini dapat legalisasi dari Institusinya

Ahmad Wanto
aw

Jawaban

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Apa yang anda baca dari tulisan mahasiswa IAIN Semarang memang sangat mengejutkan. Betapa tidak, karena pendapat ini adalah yang paling aneh yang pernah muncul. Sebelumnya, sesekuler-sekulernya kalangan mereka, tidak sampai menyerukan kawin sejenis.

Tapi kalau kita lihat lebih dalam, rupanya kita masih harus tercengang lagi, lantaran apa yang nampak tidak lain hanyalah fenomena gunung es. Yang menyembul kepermukaan hanya sebagiannya saja, jauh di bawah permukaan laut, kita akan bertemu dengan sosok aslinya yang jauh lebih menyeramkan.

Ceritanya berawal dari puluhan tahun yang lalu, ketika para gembong sekulerisme dan libelarisme sedang mengalami proses 'cuci otak' di barat. Lewat program beasiswa ke luar negeri, para mahasiswa Islam itu secara sistematis menjalani operasi otak. Aqidah dan tauhid mereka dipreteli satu persatu oleh tokoh-tokoh yahudi kafir laknatullah, dengan mengatasnamakan kajian ilmiyah, modern dan kritis.

Bertahun-tahun mereka mengalami proses ganti jati diri secara sistematis dan didanai oleh musuh-musuh Allah itu, sehingga akhirnya berubahlah mereka dari seorang muslim menjadi sosok baru, yang cenderung ingkar Allah dan ingkar nabi, kalau perlu ingkar kitab suci.

Entah mengapa, proses ini tetap berjalan seiring dengan berlalunya zaman. Kini mereka telah berkembang biak dan populasinya semakin meningkat. Ibarat wabah hama yang datang menyerang, IAIN-IAIN se-Indonesia dijadikan tempat bertelurnya larva. Kini larva-larva itu telah menetas menghasilkan ribuan spicies predator.

Dan bagaikan predator, makhluk jadi-jadian itu kini sudah menjadi hama yang mematikan. Bukan saja pemikiran sesat yang bernada menghina agama, tetapi sekarang sudah sampai ke titik terang-terangan memusuhi agama.

Kalau dulu generasi Cak Nur mereka masih malu-malu, tapi sekarang dengan pongahnya mereka menyatakan bahwa IAIN adalah wilayah bebas tuhan. Apa artinya? Hanya mereka yang tahu, barangkalidi sana sudah tidak dibutuhkan lagi tuhan. Innalillahi wa inna ilaihi rajiun.

Mereka pun sudah sampai berani menginjak-injak kitab suci Al-Quran, sesuatu yang tidak pernah dilakukan oleh pemeluk agama apapun terhadap kitab sucinya. Bahkan tanpa perasaan berani-beraninya mengucapkan: anjing-hu akbar. Na'uzubillah.

Kini mereka menyerukan kawin sesama jenis. Alasannya, kata mereka karena di Al-Quran tidak ada larangan secara tegas. Sehingga mereka bilang bila tidak ada larangan, maka hukumnya kembali menjadi halal.

Saking kesalnya, pak Adian Husaini sampai bilang bahwa kalau di Al-Quran tidak ada larangan kawin dengan anjing atau monyet, apakah berarti hukumnya jadi boleh?Kita tunggu saja, kapan mereka akan kampanye agar manusia kawin dengan anjing dan monyet.

Padahal tidak ada agama di dunia ini yang sampai menyerukan homoseksualitas. Yahudi, Nasrani, Hindu, Budha, Konghuchu dan seterusnya, tak satu pun yang sampai menganjurkan nikah sejenis. Bagaimana mungkin ada mahasiswa fakultas syariah, sampai bisa berijtihad seenaknya, lalu menyimpulkan bahwa kawin sejenis bukan hanya halal, tetapi dianjurkan.

Sikap Kita

Sesuai dengan fitrahnya, sesuatu yang sesat itu pasti akan ditentang oleh masyarakat, bahkan oleh semua pihak. Meski telah didanai oleh kekuatan asing, gerakan sekulerisme dan liberalisme belum tentu keluar jadi pemenang.

Misalnya saja kampanye anti jilbab yang dahulu didengungkan oleh Cak Nur sejak 1970-an, bukannya orang makin menjauhinya, tetapi justru semakin banyak saja yang memakainya sekarang ini. Demikian juga ide penggantian lafadz Assalamu 'alaikum menjadi selamat pagi, justru para penyiar berita di TV berlomba-lomba membuka acaranya dengan lafadz khas umat Islam.

Fenomena ini mengingatkan kita pada firman Allah SWT:

Mereka berkehendak memadamkan cahaya Allah dengan mulut mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayaNya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai. (QS At-Taubah: 32)

Dan sesuatu yang bisa menghibur kita adala bahwa kalau kita lelah dan kesal menghadapi ulah mereka, ketahuilah bahwa mereka pun juga lelah dan kesal kalau melihat kenyataan bahwa apa yang mereka kampanyekan dengan susah payah dan susah tidur itu tidak juga menunjukkan hasil. Ibarat anjing mengonggong kafilah berlalu. Semakin keras upaya mereka yang mengkafirkan bangsa ini, semakin banyak saja orang-orang yang kembali kepada Islam dan konsekuen dengan syariat.

Ini juga mengingatkan kita pada firman Allah lainnya, ketika Allah SWT menghibur nabi-Nya:

Jika kamu mendapat luka, maka sesungguhnya kaum itupun mendapat luka yang serupa. Dan masa itu Kami pergilirkan di antara manusia; dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman supaya sebagian kamu dijadikan-Nya syuhada'. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim. (QS. Ali Imran: 140)

Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka. Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya merekapun menderita kesakitan, sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari pada Allah apa yang tidak mereka harapkan. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. An-Nisa': 104)

Jadi bukan hanya kita saja yang berjuang dan berkorban mempertahankan aqidah umat, tetapi mereka juga berkorban harta dan jiwa juga. Bedanya, kita berjuang di jalan Allah dan dijanjikan keridhaan serta surga-Nya. Sedangkan mereka berjuang di jalan thaghut, serta dijanjikan murka dan azab-Nya.

Sesungguhnya pertarungan antara haq dan batil adalah pertarungan abadi hingga hari kiamat. Telah berlalu para nabi dan rasul sebelum kita. Mereka telah merasakan pahitnya ulah musuh-musuh Allah, tidak sedikit di antara para nabi dan rasul itu yang dilukai, disakiti bahkan dibunuh.

Sekarang pun kita menjadi penerus para nabi dan rasul. Kita bela risalah mereka, kita tegakkan syariah yang mereka ajarkan, kita perjuangkan agama mereka. Dan kita berhadapan dengan para pewaris Fir'aun, Namrudz, Abu Jahal. Bedanya, kalau dulu musuh para nabi itu memang orang kafir, sekarang kita harus berhadapan dengan anak bangsa kita yang telah dicuci otaknya dan diganti jati dirinya.

Semoga Allah SWT melindungi kita dari tikaman pemikiran jahat para orientalis bejat yang terkutuk, yang telah tega-teganya melacurkan aqidah mahasiswa muslim. Amien ya rabbal 'alamin.

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc.

Thursday, August 30, 2007

Apa yang Dimaksud dengan Imsak?

Assalammu'alaikum Ustadz,

Tahun ini saya puasa di Amerika untuk pertama kalinya. Saya agak bingung karena setelah meminta jadwal puasa di Masjid, tidak ada jadwal Imsak.

Ketika saya tanya untuk jadwal Imsak, staff yang ada di Masjid malah nanya balik ke saya utk apa jadwal Imsak. Saya lalu menjelaskan supaya ada jarak antara berhenti sahur dan Shubuh.

Tapi terus, saya malah diberitahu kalau hanya untuk jarak antara berhenti sahur dan shubuh, tidak perlu jadwal Imsak, tapi bisa juga dikira-dikira 10 menit sebelum Shubuh. Logis sih, tapi terus kenapa selama ini ada jadwal Imsak di Indonesia? Apa jadwal Imsak itu sangat penting?

Terima kasih

Wassalammu'alaikum

Puti Rijadi
putirijadi@gmail.com

Jawaban

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Istilah 'imsak' yang sangat populer di negeri kita sebenarnya merupakan istilah yang agak salah kaprah. Sebab makna imsak adalah puasa, bukan 'bersiap-siap untuk puasa 10 menit lagi'.

Bersiap-siap untuk berpuasa itu tidak penting-penting amat, setidaknyabuat sebagian orang. Dan pentinguntuk diketahui bahwa waktu 'imsak'bukan tanda masuknya waktu mulai untuk puasa. Seandainya bila sedang makan sahur lalu tiba-tiba masuk waktu shalat shubuh, tinggal dimuntahkan saja.

Justru hal ini yang perlu diluruskan, bahwa saat dimulai puasa itu bukan sejak masuknya waktu 'imsak', melainkan sejak masuknya waktu shubuh. Ini penting agar jangan sampai nanti ada orang yang salah dalam memahami. Dan merupakan tugas kita untuk menjelaskan hal-hal kecil ini kepada masyarakat.

Kalau anda bertanya kenapa ada jadwal imsak di Indonesia, ini memang pertanyaan menarik. Indonesia punya karakter unik yang terkadang tidak dimiliki oleh negara di mana Islam itu berasal. Salah satunya imsak ini. Bahkan sampai ada istilah jadwal imsakiyah. Padahal maksdunya adalah jadwal waktu-waktu shalat. Karena kebetulan dicantumkan juga waktu 'imsak' yang kira-kira 10 menit sebelum shubuh itu, akhirnya namanya jadi seperti itu.

Padahal waktu 10 menit itu pun juga hanya kira-kira, sebagai terjemahan bebas dari kata sejenak. Memang asyik kalau ditelusuri, kenapa 10 menit, kenapa tidak 5 menit atau 15 menit? Pasti tidak ada yang bisa menjawab.

Dan itu khas Indonesia yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Mudah menjiplak sesuatu yang dia sendiri tidak pernah tahu asal muasalnya. Pokoknya itu yang masyhur di masyarakat, itu pula yang kemudian dijalankan. Urusan dasar pensyariatan dan asal usulnya, urusan belakang.

Halal bi Halal

Salah satu istilah yang 'super aneh' di telinga dunia Islam tapi sangat akrab di telinga kita adalah istilah halal bi halal. Semua orang arab yang datang ke Indonesia pasti dahinya berkerut sepuluh lipatan kalau mendengar istilah ini. Istilah itu tidak pernah tercantum kamus arab mana pun yang pernah ditulis di muka bumi ini.

Entah siapa yang pertama kali memperkenalkan istilah ini. Tapi tak ada satu pun hadits atau bahkan kitab yang menjelaskan hal ini. Ini khas Indonesia, sangat Indonesia sekali...

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc

Qiyamullail Setelah Tarawih

Assalamu 'alaikum Wr. Wb.

Ustadz ane mau tanya. Kalau kita sudah sholat Tarawih dan sholat Witir ba'da sholat 'Isya, masih boleh Qiyamullail lagi nggak pada diniharinya?Tolong tuliskan dalilnya secara lengkap.

Syukron, jazakalloh.

Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.

Ibnu Abdul Hamid
al.achtaar@gmail.com

Jawaban

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ada sebagian kalangan yang mengambil kesimpulan bahwa shalat witir mengharamkan adanya shalat sunnah malam lain sesudahnya. Hal ini terjadi lantaran ada riwayat yang memerintahkan kita untuk menjadikan shalat witir sebagai penutup shalat malam.

Riwayat itu memang benar. Kita dianjurkan untuk shalat malam dan kita mengakhirinya dengan shalat witir. Namun apakah anjuran itu juga berfungsi untuk mengharamkan semua shalat sunnah setelahnya?

Para ulama mengatakan tidak. Shalat witir memang dianjurkan dilakukan di bagian akhir dari shalat malam, akan tetapi bukan berarti bila setelah melakukan shalat witir maka semua shalat sunnah setelahnya menjadi haram dikerjakan.

Karena diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah shalat sunnah dua rakaat setelah belaiu melakukan shalat witir. Hadits sebagai berikut:

عن أم سلمة رضي الله عنها أنه صلى الله عليه وسلم كان يركع ركعتين بعد الوتر وهو جالس،رواه أحمد وأبو داود والترمذي وغيرهم

Dari Usamah ra bahwa Nabi SAW shalat dua rakaat setelah shalat witir dan beliau duduk (HR Ahmad, Abu Daud dan At-Tirmizy)

Dengan demikian, tidak ada larangan untuk melakukan shalat tahajjud di malam hari meski sudah melakukan shalat witir di sore hari.

Dan tidak ada keharusan shalat witir untuk dilakukan di tengah malam atau di akhir malam. Sebab ada hadits yang menyebutkan tentang hal itu.

"مَن ظنَّ منكم ألا يَستيقظ آخره – أي الليل – فلْيُوتر أوَّلّه، ومَن ظن منكم أنه يستيقظ آخره فليوتر آخره، فإن صلاة آخر الليل محضورة وهي أفضلرواه مسلم وأحمد والترمذي وابن ماجة

Siapa yang memperkirakan tidak bisa bangun di akhir malam maka hendaklah shalat witir di awal malam. Namun siapa yang bisa memperkirakan bangun di akhir malam, maka lebih utama untuk dilakukan di akhir malam. Karena sesungguhnya shalat di akhir malam itu disaksikan malaikat dan lebih utama. (HR Muslim, Ahmad, Ibnu Majah dan At-Tirmizy)

Bila sudah melakukan shalat witir di awal malam, misalnya bersama jamaah shalat tarawih, lalu di akhir malam masih ada kesempatan untuk bertahajjud, silahkan saja. Dan setelah itu tidak perlu lagi dilakukan shalat witir. Karena tidak ada 2 kali shalat witir dalam satu malam. Sebagaimana hadits berikut ini:

عن علي كرم الله وجهه قال:سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول, "لا وتران في ليلة"رواه أبو داود والنسائي والترمذي وحسنه

Dari Ali bin Abi Thalib berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada shalat witir 2 kali dalam satu malam." (HR Abu Daud, An-Nasai dan At-Tirmizy)

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc

Thursday, May 10, 2007

Kemuliaan Di Balik Cacian

Diantara kaum kita ada yang hobi mencaci-maki. Rasulullah, jarang membalas cacian orang. Di balik perbuatannya itu, kita berpeluang meraih kemuliaan

Seorang laki-laki datang menemui Abu Bakar. Tanpa ba-bi-bu lelaki tersebut mencacimaki salah seorang sahabat nabi yang sangat beliau cintai ini. Rasulullah Salallaahu alaihi wassalam yang saat itu tengah duduk di sampingnya, tampak terheran-heran sambil tersenyum melihat Abu Bakar diam saja.

Namun ketika kata makian semakin banyak Abu Bakar pun meladeninya. Rasulullah bangkit dengan wajah tidak suka dengan sikap Abu Bakar itu. Beliau berdiri dan

Abu Bakar mengikutinya.

Ya Rasulullah, tadi dia mencaci makiku namun engkau tetap duduk. Tapi ketika kuladeni sebagian kata-katanya, engkau marah dan berdiri. Mengapa demikian ya Rasulullah?” tanya Abu Bakar.

“Sesungguhnya bersamamu ada malaikat, kemudian dia berpaling dari padamu. Ketika engkau meladeni perkataannya, datanglah syaitan dan aku tak sudi duduk bersama syaitan itu,” jawab Rasul. Kemudian beliau meneruskan nasihatnya, Tidak teraniaya seseorang karena penganiayaan yang ia sabar memikulnya kecuali Allah akan menambahkan kepadanya kemuliaan dan kebesaran.” (HR. Imam Ahmad dari Abu Kabsyah Al Anmari)

Ridha

Tidak ada suatu pun kejadian, bahkan selembar daun yang terjatuh pun, melainkan sudah di dalam skenario Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Begitu pula apa pun yang menimpa kita dalam hidup keseharian. Mulai dari peristiwa besar hingga yang kecil semua telah direncanakan oleh Allah.

Karena itu sikap orang yang beriman dalam menghadapi segala kejadian diterimanya dengan hati lapang dan ridha; sebagai hidangan dari Allah. Musibah yang secara lahiriah merugikan, bagi orang yang bersabar justru ladang mendapatkan pahala di sisi-Nya.

Kami (Allah) akan memberikan kepada orang- orang yang berhati sabar itu pahala menurut amalan yang telah mereka kerjakan dengan sebaik- baiknya.” (Surat. An Nahl: 96)

Salah satu kejadian yang mungkin sering terjadi dalam pergaulan adalah perkataan yang tidak menyenangkan, caci maki misalnya. Agar tidak sia-sia, menghadapi hal seperti ini perlu sikap yang tepat. Sikap Abu Bakar yang mampu bersabar menahan diri dan diam saja, membuat Rasul tersenyum. Namun pada saat Abu Bakar mulai meladeni caci makian, Rasul pun menunjukkan sikap tidak menyukainya. Padahal yang dilakukan Abu Bakar hanya meladeni sebagian kata-katanya saja. Lalu bagaimana dengan sikap kebanyakan kita selama ini?

Boro-boro menahan diri. Bahkan seringkali lebih emosional dan balasan spontan yang dilancarkan justru lebih gencar dari umpan caci makiannya. Dengan muka merah dan suara marah meledak-ledak meluncurlah kata-kata yang lebih tajam lagi. Bukan hanya menjawab sebagian kata-kata, tetapi satu kata malah dibalas dengan sepuluh kata. Naudhubillah.

Sikap emosional dan kehilangan kendali seperti itu, merupakan tanda kurang ridha dengan kejadian. Kita lupa bahwa apa yang terjadi sesungguhnya merupakan kiriman Allah untuk menguji sikap kita. Saat emosional seperti itu pusat orientasi bukan lagi ingin meraih ridha Allah, tetapi sekadar melampiaskan hawa nafsu. Dar der dor yang penting terpuaskan. Kita tidak bisa membayangkan, bagaimana sikap Rasul andai bersama kita. Yang beliau lakukan barangkali tidak hanya bangkit dan berdiri, tapi berlari menjauh. Sebab setan yang merubung kita terlalu banyak.

Dengan menyadari bahwa tiada kejadian yang kebetulan kecuali atas kehendak Allah, hati akan ridha. Sikap inilah yang dibutuhkan agar kita tetap terkendali.

Bayangkanlah bahwa kita sedang menyaksikan episode sinetron tiga dimensi luar biasa yang diskenario oleh Allah. Nikmatilah caci makiannya seperti sedang menyaksikan bintang yang berakting di layar kaca. Bila mulai terpancing, ucapkan istighfar dan orientasikan hati pada ridha Allah, tentu akan membuat pikiran lebih tenang. Dengan suasana spiritual seperti itu malaikat yang bersama kita tetap mendampingi.

Sikap marah-marah dan emosional, justru menjerembabkan kita pada kenistaan. Maunya membela kehormatan, tetapi dengan ucapan balasan yang lebih tajam justru menunjukkan kualitas ruhani kita. Malaikat malah menyingkir dan yang datang merubung malah setan. Tidak hanya kehilangan kehormatan di depan manusia, tetapi juga di depan Allah dan Rasulnya.

Memilih

Seringkali respon tindakan seseorang ditentukan oleh keadaan. Kalau yang diterima caci maki maka reaksinya juga caci maki. “Yah, kami tidak ada pilihan lagi kecuali membalasnya. Dia telah menghina kehormatan kami, maka kami pun menghinanya untuk membela diri.” Demikian alasan yang dikemukakan.

Manusia sesungguhnya tidak semata ditentukan oleh lingkungan, tetapi juga oleh dirinya sendiri. Bahkan sebagian orang malah mampu mempengaruhi lingkungan.

Mereka mencairkan lingkungan yang beku, memperbaiki keadaan yang buruk. Menghadapi keadaan yang ada manusia diberi kemampuan memilih. Saat menghadapi caci maki, seorang dapat merenungkan dalam hati, apa tindakan terbaik yang ingin dilakukan; diam atau membalas.

“Mintalah fatwa kepada hatimu sendiri. Kebaikan adalah apa-apa yang menentreramkan jiwa dan hati. Dosa adalah apa-apa yang mengusik jiwa dan meragukan hati.” (HR.Imam Ahmad)

Kita akan dapat memilih tindakan terbaik jika dilandasi sikap ridha. Dengan menyadari bahwa semua dari Allah akan membuat hati tetap bening dan pikiran juga jernih. Akhirnya yang muncul tindakan terpilih.

Suara hati yang mendorong nilai-nilai kebaikan tetap terdengar. Pikiran pun dapat memilih kata yang paling tepat dan lisan mengucapkannya dengan indah, tidak asal nerocos. Tentu saja akan berbeda halnya jika caci maki dihadapi dengan sikap emosional. Hati dikuasai hawa nafsu dan amarah sedangkan pikiran pun jadi kotor. Akhirnya yang mengalir di lisan adalah kata-kata kotor bahkan lebih tajam lagi.

Sebenarnya, seorang yang mencaci maki dengan kata-kata kotor tidak akan membuat orang lain rendah kecuali merendahkan dirinya sendiri. Kata-kata kotor yang keluar dari mulut, lebih menunjukkan siapa yang mengatakan dari pada siapa yang dikata-katai. Kotor kata-katanya, berarti kotor pula pikirannya. Jadi sebenarnya tanpa membalasnya, sudah cukup orang lain menilai siapa yang sesungguhnya lebih buruk itu. Tapi bila kita membalas caci makian itu dengan caci maki yang lebih tajam dan berlebihan, malah menunjukkan keburukan sisi jiwa kita. Sikap berlebihan dalam membalas itu justru membuat kita sama-sama terjerembab bersama orang yang mencaci itu.

Hikmah

Allah menghadapkan kita pada keadaan yang tidak kita senangi itu tentu ada hikmahnya. Dengan sikap ridha kita dapat menjadikan caci maki sebagai alat evaluasi diri. Tidak mudah lho melihat kekurangan diri. Dari yang dikatakan itu mungkin ada yang tidak sesuai, tapi beberapa bagian sebenarnya agak sesuai juga. Bahkan kalau mau jujur kita masih perlu bersyukur; bahwa Allah masih menutupi aib-aib kita. Apa yang dikatakan itu sebenarnya belum seberapa dari semua kekurangan kita. Dengan demikian kita terhindar dari sikap sombong dan sok sempurna. Kita tersadar merasa masih banyak kekurangan dan lebih terpacu lagi memperbaiki diri.

Dicacimaki juga memberi pengalaman tak telupakan. Ternyata kata-kata tajam itu bisa membuat hati ini terluka. Barangkali tanpa kita sadari kita pernah mencaci maki teman atau orang lain, dan kemudian melupakan begitu saja setelah melampiaskan. Padahal luka hati akibat caci maki itu sulit disembuhkan.

Nah, jika kita merasa tidak enak dicaci maki, sadarlah bahwa orang lain pun seperti itu juga. Karenanya terdorong dari pengalaman berharga itu segeralah bertobat dan mintalah maaf kepada orang yang pernah kau sakiti. Engkau tidak akan bisa menanggung beban di akhirat kelak menghadapi pengadilan Allah. Amal-amalmu habis beralih tangan pada orang lain yang kau dzalimi itu. Sedangkan dosa-dosa orang yang kau dzalimi ditimbunkan pada dirimu. Itulah orang yang bangkrut menurut Rasul.

Setelah mendapatkan hikmah yang sangat besar itu, kita pun dapat lebih berlapang dada. Caci makian yang menimpa kita itu ternyata seperti jamu. Meski terasa pahit, ternyata dapat menyehatkan jiwa. Oleh sebab itu kita perlu berlatih bagaimana sikap terbaik menghadapi caci makian agar kejadian yang diskenario Allah itu tidak sia-sia. Justru menjadi ladang kita mendapat kemuliaan dan kebesaran di sisi-Nya.

Dicontohkan dalam sejarah; kita ketahui Rasul pun tak luput mendapatkan makian bahkan lebih keras lagi. Penduduk Thaif yang diajaknya pada kebenaran tidak menyambutnya dengan baik, justru menyambutnya dengan olokan, lemparan batu dan potongan besi. Wajah, badan dan kaki beliau pun berdarah-darah. Namun yang dilakukan beliau tidak membalasnya tapi justru mendoakan; Allahummahdi qawmi. Innahum laa ya’lamuun.

”Ya Allah berilah petunjuk kaumku itu. Karena sesesungguhnya mereka tiada mengetahui.”

Caci makian tidak membuat beliau terhina, malah sebaliknya membuat namanya kian mulia dan besar. Coba bayangkan jika Rasul juga membalasnya dengan olokan emosional yang lebih tajam, tentu akan lain ceritanya.

Memang terasa sulit membayangkan. Namun bila kita menyadari hikmah yang demikian banyak di balik cacian.

Rasanya orang yang mencaci maki kita itu memang tak layak dibalas dengan cacian. Karena di balik perbuatannya itu, kita berpeluang meraih kemuliaan dan kebesaran di sisi Allah yaitu dengan bersabar.

Jadi sudah selayaknya orang yang membukakan peluang kesadaran, dan kemuliaan itu kita maafkan. Bahkan kita bisa mendoakan semoga dia mendapatkan ampunan dan hidayah dari Allah menjadi lebih baik. Bukankah doa orang yang terdzalimi makbul? [Hanif Hannan. Tulisan ini diambil dari rubrik ’Hikmah’ majalah Hidayatullah/www.hidayatullah.com] Kamis, 10 Mei 2007

Wednesday, May 2, 2007

Gaji Pas-Pasan Butuh Pemasukan Tambahan


Assalamu'alaikum wr wb

Pak Zainal, perkenalkan saya Wendra di Pekanbaru.

Saya seorang karyawan sebuah perusahaan swasta yang merasa bahwa kalau hanya mengandalkan pendapatan dari gaji saja tidak akan cukup untuk membiayai hidup yang semakin sulit.

Saya ingin mencoba suatu usaha, tetapi yang ada baru semangat untuk mencoba, masalah modal rasanya sangat sulit didapat, adakah tempat meminjam modal yang tidak mensyaratkan agunan dan tidak berbelit-belit?

Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Wassalam,
Wendra

Ayahsyifa

Jawaban

Wa ’alaikum salaam Wr. Wb.

Bung Wendra. Anda sudah bekerja, dan sudah pasti dapat gaji di akhir bulan. Walaupun saya tidak tahu berapa besarnya, pasti ada potensi untuk menabung karena anda sudah punya penghasilan.

Saya yakin, pasti akan ada pertanyaan berikutnya. Misalnya, bagaimana bisa menabung, untuk kehidupan sekarang saja sudah sulit dan tidak mencukupi? Itu pertanyaan yang biasa diajukan oleh orang-orang yang membangun benteng. Ketika ia punya keinginan, selanjutnya ia mengakomodasi berbagai rintangan sehingga jalan ke arah keinginan tersebut justru semakin tertutup.

Menabung adalah cara membangun jalan. Anda punya keinginan untuk memulai usaha. Untuk itu anda harus memiliki modal (setidaknya ini adalah pendapat anda). Satu-satunya potensi anda untuk mendapatkan sejumlah modal, adalah menabung.

Anda harus bersedia menurunkan derajat atau standar kehidupan anda, untuk keinginan yang lebih besar. Misalnya kalau anda sekeluarga setiap hari makan dengan daging, kurangi konsumsi itu satu atau dua kali saja dalam satu minggu. Hal tersebut tidak akan membuat keluarga anda kehilangan nyawa.

Berkorbanlah untuk masa depan anda terlebih dahulu. Jangan minta orang lain berkorban untuk masa depan anda. Kata Slank, Nggak Mungkin.........

Kalau anda berharap dapat modal dari pinjaman tanpa agunan dan tidak berbelit-belit, bisa jadi sampai akhir hayat anda tidak akan mendapatkannya. Bank, atau lembaga keuangan lainnya adalah lembaga yang mengejar keuntungan. Pertanyaan standar mereka kepada para calon peminjam adalah, apa usaha anda?

Tanpa usaha yang sudah menghasilkan keuntungan, hampir mustahil anda akan mendapatkannya. Lain halnya jika anda sudah memulai usaha, dan usaha itu menghasilkan keuntungan yang lumayan besar. Tanpa anda minta, maka lembaga-lembaga keuangan itu akan mengejar anda.

Kepada anda saya sarankan untuk memulai menggunakan potensi diri anda. Jangan gantungan diri anda pada orang atau pihak lain. Menggantungkan diri anda pada pihak lain pada saat ini, sama dengan mengalungkan satu ujung tali kekang ke leher anda, dan menyerahkan ujung lainnya pada orang atau pihak lain.

Orang atau pihak lain itu adalah mereka yang memberikan payung ketika musim panas (supaya anda tidak kepanasan), tetapi mengambil payung itu ketika musim hujan (sampai anda basah kuyup).

Demikian jawaban yang bisa saya berikan. Mudah-mudahan ada manfaatnya.
Selamat berwirausaha. Semoga Allah mengabulkan keinginan anda.

Wa ’alaikum salaam Wr. Wb.
Zainal Abidin, Rabu, 2 Mei 07 08:43 WIB

Monday, April 30, 2007

Mengapa Awal Membangun Rumah Tangga Begitu Berat?


Assalamu'alaikum. Wr. Wb.

Apa kabar Ibu Anita? Saya bersyukur sekali akhirnya bisa konsultasi ke rubrik ini. Ini pertama kalinya saya bergabung dengan eramuslim. Saya wanita berusia 23 tahun. Saya sudah menikah bulan September 2006, dan saat ini saya masih kuliah di UGM. Saat ini saya dan suami sedang dilanda permasalahan ekonomi yang cukup berat.

Suami memang dari keluarga yang kurang mampu. Waktu kami menikah, suami meminjam uang sebesar 9, 5 juta untuk membantu biaya resepsi pernikahan kami. Sebenarnya kami berdua ingin agar pernikahan kami hanya akad nikah saja, akan tetapi dari pihak keluarga saya tetap bersikeras agar pernikahannya diresepsikan. Kami menikah di Jakarta, tentu saja harus mengeluarkan biaya yang cukup banyak. Akhirnya saat ini kami menanggung hutang-hutang yang cukup banyak.

Suami saya baru mendapat pekerjaan sebulan yang lalu dengan gaji yang pas-pasan. Bahkan untuk makan sehari-hari saja, dibantu oleh mertua. Tidak jarang saya minta cerai kepada suami karena beratnya hidup yang saya rasakan bersamanya.

Bagaimana sebaiknya sikap saya agar tetap bisa bertahan menghadapi cobaan ini? Apakah ini pertanda bahwa pernikahan kami tidak barokah? Mengapa awal kami membangun rumah tangga begitu berat?

Wassalamu'alaikum

Ade Khairunnisa
khairunnisa_ade at eramuslim.com

Jawaban

Assalamu'alaikum wr. wb.

Saudari Ade yang dirahmati Allah..

Pernikahan anda yang belum genap setahun, ternyata harus dihadapkan dengan ujian yang cukup berat ya? Tekanan ekonomi yang anda alami dikarenakan anda harus melunasi hutang-hutang yang digunakan untuk resepsi pernikahan, padahal suami baru saja bekerja dan anda pun masih berstatus mahasiswi yang tidak memiliki penghasilan. Alhasil, gaji suami yang pas-pasan tidak dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari sekaligus membayar hutang.

Untungnya mertua masih dapat membantu anda berdua meski hanya untuk makan sehari-hari. Semua itu pastilah membuat anda cukup tertekan dan merasa berat menjalani awal pernikahan yang semestinya dilalui dengan indah.

Masalah ekonomi yang anda hadapi sekarang sebaiknya disikapi dengan banyak bersabar dan tentu saja lebih berhemat lagi. Alangkah baiknya jika anda mendukung dan memberi semangat kepada suami tercinta untuk dapat melalui ujian ini bersama-sama. Bukankah suami anda terlibat hutang juga dilakukannya demi menikahi anda?

Padahal menurut anda keluarga suami adalah keluarga yang kurang mampu sehingga demi memenuhi keinginan pihak keluarga anda, terpaksa suami harus meminjam uang yang jumlahnya cukup besar. Konsekuensinya anda sebagai isterinya akhirnya turut menanggung hutang-hutang itu bukan?

Sebaiknya hilangkanlah pikiran-pikiran negatif bahwa pernikahan anda tidak barokah, karena permasalahan anda saat ini tidak bisa dijadikan alasan untuk berpikir demikian. Justru inilah saatnya anda dan suami harus kompak dan saling mendukung, bukannya menyerah apalagi berpikiran untuk berpisah.

Karena bila pada awal pernikahan anda yang cukup berat ini dapat dilalui bersama dengan baik, Insya Allah akan menjadi momen yang dapat memperkokoh ikatan cinta anda dengan suami, hingga anda berdua lebih siap bila dimasa yang akan datang dalam pernikahan anda nanti akan menemui lebih banyak lagi riak-riak gelombang yang siap menerpa bahtera rumah tangga anda.

Jadi inilah saatnya ujian pertama anda untuk menjadi seorang isteri yang sholihat bagi suami. Tunjukan padanya bila anda mampu mendampinginya dalam kesulitan ini.

Saran saya, bersabarlah dan lakukan apa saja yang kiranya dapat meringankan beban anda berdua saat ini, misalnya dengan mencari penghasilan tambahan yang memungkinkan, tanpa mengganggu kuliah anda.

Sebaiknya hindari berkeluh kesah di depan suami, karena akan berkesan bahwa anda menyesali pernikahan anda. Hal ini bisa mengendurkan semangat dan motivasi kerja suami anda dan akan membuatnya merasa bersalah karena tidak dapat membahagiakan anda.

Kemudian yang paling penting haruslah diiringi dengan pendekatan kepada Allah, mintalah pertolongan-Nya agar anda diberi kesabaran, dimudahkan untuk keluar dari kesulitan dan membukakan pintu rezeki untuk anda berdua. Serta mohonkan pada-Nya agar pernikahan anda penuh dengan keberkahan. Semoga ujian ini segera dapat dilalui dengan baik.

Wallahua'lam bishshawab

Wassalamu'alaikum wr. wb.

eramuslim.com, Konsultasi Keluarga
bersama Rr. Anita Widayanti, SPsi.

Tuesday, April 24, 2007

Isteri Menolak Berhubungan Suami-Isteri

Bismillahirrohmannirrohim

Assalamu 'alaikum. wr. wb

Ibu Rr. Anita W. yang baik,

Saya dan Isteri berumur 32 tahun, umur perkawinan kami sudah 7 tahun dan alhamdullillah sudah dikaruniai 1 putra berumur 4 tahun.

Saya karyawan swasta dan isteri saya mulai bekerja kembali 3 bulan yang lalu. Saat ini hubungan kami terus terang tidak harmonis. Semenjak isteri saya bekerja kembali, dia berubah sekali dan cuek terhadap saya bahkan sering menolak hubungan suami isteri walaupun kami sedang libur.

Saya sudah mencoba bicara baik-baik dengannya dan saya kaget sekali waktu dia bilang bahwa dia sudah tidak punya perasaan apa-apa terhadap saya. Saya mengerti semenjak kita menikah dia menjadi ibu rumah tangga yang hanya mengurus suami, anak dan rumah.

Sekarang dia seorang manager restaurant terkenal di Jakarta dan sering ketemu dengan orang-orang penting. Kayaknya dia sekarang lagi kebelinger dengan kehidupan metropolitan yang sebelumnya dia hanya lihat di majalah dan televisi.

Saya mohon pengarahan dari Ibu Anita, bagaimana yang harus saya lakukan? Maaf sebelumnya, saya sudah 40 hari tidak melakukan hubungan suami-isteri, setiap saya mencoba akhirnya kami selalu bertengkar & bahkan dia akan meminta cerai dari saya.

Terima kasih

M. Wiratmo
muda at eramuslim.com

Jawaban

Assalamualaikum Wr.wb

Bapak Wiratmo yang dirahmati Allah

Saya turut prihatin dengan masalah yang menimpa hubungan anda dengan isteri tercinta. Sikap isteri yang berubah setelah bekerja di luar rumah yang menjadi acuh dan cuek, begitu menyiksa anda.

Apalagi puncaknya saat isteri mulai sering menolak anda untuk memberikan nafkah batin kepadanya, pastinya cukup sulit membayangkan perasaan anda saat itu. Berjima' atau berhubungan suami isteri bukan saja merupakan kebutuhan biologis semata, tapi juga merupakan kewajiban dan hak anda sebagai seorang suami, sekaligus hak seorang isteri.

Berhubungan suami isteri juga merupakan salah satu sarana di mana suami isteri dapat mencurahkan kasih sayang secara lahir dan batin sekaligus mempererat cinta kasih antara suami dan isteri. Penolakan isteri untuk berhubungan intim biasanya dirasakan suami sebagai penolakan terhadap egonya sebagai laki-laki, artinya sama saja dengan menyinggung harga diri anda sebagai seorang suami.

Sikap isteri anda yang berubah saat ini kemungkinan disebabkan oleh kesibukan barunya, apalagi dengan posisi manager yang pastinya memiliki beban kerja dan tanggung jawab yang sangat besar. Tentunya hal tersebut sangat menyita tenaga dan pikirannya. Apalagi ia baru mulai bekerja lagi semenjak kevakumannya selama 7 tahun sejak menikah dengan anda dan hari-harinya hanya diisi dengan kegiatan mengurus keluarga.

Dapat dipastikan cukup sulit bagi isteri anda untuk menyesuaikan diri dalam membagi waktu, pikiran dan tenaganya untuk urusan kantor sekaligus urusan keluarganya. Hal ini tentunya dapat menyebabkan kelelahan mental dan fisik yang cukup berat dan dapat mengakibatkan stress.

Bagaimana tidak, seorang isteri yang letih bekerja seharian ketika pulang ke rumah masih dihadapkan oleh tugasnya sebagai ibu dan isteri yang juga seakan tidak ada habisnya. Sehingga ketika waktunya libur pasti ingin dinikmatinya untuk benar-benar beristirahat, atau mungkin saja keletihan fisik dan mentalnya membuatnya menjadi kurang bergairah untuk berhubungan suami isteri.

Isteri anda mungkin menganggap anda tidak mau memahami kesulitannya saat ini, apalagi saat anda mulai menuntut hak anda untuk dipenuhi, maka yang terjadi adalah pertengkaran yang berujung tuntutan isteri untuk bercerai.

Sesungguhnya bila isteri sampai lupa tugas dan kewajiban utamanya sebagai isteri maupun ibu, maka tugas anda sebagai suami yang harus bersabar, mendidiknya dan membimbingnya kembali pada jalurnya semula.

Pada dasarnya dalam agama Islam tidak ada kewajiban bagi isteri untuk bekerja apalagi mencari nafkah. Namun apabila hal itu harus terjadi tentunya harus ada alasan kuat dan haruslah seizin suami. Tentunya ketika isteri anda ingin bekerja kembali adalah atas seizin anda, bukan?

Namun bila dengan bekerjanya kembali isteri malah membawa lebih banyak kemudharatan bagi keluarga apalagi sampai mengancam keutuhannya, ada baiknya anda tinjau kembali izin bagi isteri anda untuk bekerja.

Mengenai keinginan isteri anda yang minta cerai, mungkin saat itu diucapkannya saat dalam keadaaan emosi, sebaiknya anda dapat menahan diri, mencoba bersabar dan tidak mudah terpancing keinginannya tersebut. Karena ucapan suami yang main-main atau sekedar bergurau saja dalam mengucapkan kata cerai dapat diartikan telah jatuh talak atau dengan kata lain anda dianggap sungguh-sungguh telah bercerai.

Karenanya mengapa hak talak hanya ada pada suami, karena suami pada fitrahnya dapat lebih bersikap rasional dan lebih dapat menahan diri untuk mengucap kata cerai. Berbeda halnya dengan wanita yang bila bertengkar dengan suami, bisa berkali-kali berteriak minta cerai. Pasti jadi repot kan pak?

Jadi sabar ya pak, saya tahu pastinya tidak mudah, namun cobalah bicara dari hati-ke hati agar dapat memahami kesulitan apa yang saat ini dihadapi isteri saat ini, serta ingatkan kembali bahwa selain pekerjaannya saat ini, keluargalah yang paling penting, apalagi anda sudah dikaruniai buah hati yang masih balita.

Mengingat isteri anda kini wanita karier yang sibuk seperti layaknya anda, cobalah bekerjasama dalam mengerjakan tugas-tugas di rumah tangga, atau paling tidak membantu meringankannya, agar dapat mengurangi beban kerjanya yang sudah berat di kantor.

Jadilah sahabat dan teman diskusi bagi masalah-masalah dalam pekerjaannya. Dengan demikian dapat memahami pekerjaan isteri anda sesungguhnya seperti apa untuk menghindari anda dari berprasangka buruk. Satu lagi yang terpenting mohonlah selalu pada Allah agar dapat mendidik serta membimbing isteri anda dan diberikan kesabaran melakukannya. Semoga berhasil, ya pak.

Wassalamu 'alaikum wr. wb.

eramuslim.com, Selasa, 24 Apr 07 11:11 WIB

Thursday, April 19, 2007

Menghadapi Ibu yang Terlalu Merongrong Anaknya....

Konsultasi problematika keluarga bersama Ibu Rr. Anita W.


Assalamualikum WR. WB

Dear Ibu Anita,

Kami adalah pasangan suami isteri yang baru menikah beberapa bulan. Semenjak kami menikah, Ibu saya mengingkan agar kami tidak usah menggontrak, cukup tingal dirumah ibu saya saja, karena memang rumah ibu saya masih banyak kamar dan kami keluarga kecil. Ibu saya biar ada temannya dan tidak kesepian.

Awalnya kami setuju dan berpikir kalo dengan mengontrak, bugdet kami akan lebih besar dari pada tinggal dengan Ibu saya. Lalu, karena sadar kami menumpang, hampir 90% pengeluaran di rumah kami berdua yang menanggung. Hal tersebut tidak masalah bagi kami berdua. Kami tahu itu kewajiban kami sebagai anak, terlebih lagi ayah saya sudah pensiundan tidak memiliki penghasilan, sementaraadik saya masih kuliah.

Yang menjadi hati kami risau adalah, Ibu dan adik saya yang memanfaatkandan mengandalkan kami sekali. Walau Ibu saya bekerja, tapi hampir setiap hari meminta ongkos ke kami, kami tidak tau gajiannya lari ke mana. Jika ditanya, alasannya untuk ongkos kuliah adik saya.Tetapi anehnya adik saya juga meminta ongkos ke kami.

Saya pernah tegaskan ke mereka kalo kami bukan bank berjalan dan saya sempat marah-marah karena pengeluaran di rumah melebihi budget bulanan kami. Tetapi hal tersebutt hanya efektif beberapa hari, selanjutnya berulang kembali. Saya benar-benar capek dan letih dengan kondisi di rumah seperti ini. Terlebih lagi, mereka tidak ada kerja samanya sama sekali, seenak-enaknya.

Padahal kami benar-benar mengencangkan ikat pinggang, tapi adikdan ibu saya tidak peduli, mereka seenaknya memakai fasilitas di rumah tanpa peduli akan bantu bayar. Dan yang bkin saya tambah kesal. Saya baru tau kalo ibu saya berhutang di mana-mana dengan alasan untukuang kuliah adik saya. Dan kami baru diberitau setelah ibu saya ditagih terus-terusan, ibu saya panikdan tidak bisa bayar, akhirnya beliau baru bilang ke kami. Mendengar jumlah hutangnya, sempat membuat kami shock.

Jujur Ibu Anita, saya jengkel dan tidak kuat lagi. Kami sebagai pasangan pasutri baru yang belum dikarunia anak, punya cita-cita dan tujuan ke depan. Tapi bagaimana hal tersebut bisa terwujud kalo setiap gajian, kami harus menutupi hutang-hutang ibu saya (ibu saya sering b'hutang ke warung-warung, walaupun saya telah belikan), bahkan semenjak saya bekerja (krng lbh 3 thn) saya tidak memiliki tabungan.

Saldo di bank selalu 0. Dan kondisi pasti akan berubah ketika kami dikarunia anak kelak, kami tidak mungkin bantu banyak.

Yang ingin saya tanyakan, bijak kah bagi kami, jika kami melilih mengontrak saja dan memberi ibu saya uang bulanan. Walaupun saya sadar, kami tulang pungung mereka. Kami ingin memberi pelajaran ke mereka, kalau hidup itu harus berusaha, bukan dengan cara meminta dan mengandalkan orang.

Mohon sarannya ibu.

Wasalam

Safa

Jawaban

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Saudari Safa yang sedang risau, semoga Allah memberi kesabaran.

Memang sulit ya, bila berada pada posisi anda, niat anda untuk memilih tinggal dengan orangtua untuk mengurangi budget untuk mengontrak, malah sebaliknya hampir menguras penghasilan anda setiap bulannya alias over budget.

Karena ternyata anda berdua sebagai tulang punggung keluarga, maka sangat diandalkan untuk menjadi sumber nafkah utama bagi keluarga. Terlebih lagi setelah ayah anda pensiun dan tidak lagi memiliki penghasilan dan meskipun ibu anda bekerja, mungkin penghasilannya tidak memadai, hingga otomatis anda berdualah yang diharapkan dapat menopang perekonomian keluarga.

Saya sangat memahami kerisauan yang anda alami saat ini. Dan sebagai pasangan muda, tentunya anda berdua berharap untuk dapat menyisihkan sebagian penghasilan anda berdua untuk rencana-rencana masa depan. Apalagi bila anda nanti dikaruniai buah hati, pasti banyak sekali cita-cita anda untuk buah hati nanti bukan? Mulai dari asuransi pendidikannya hingga punya rumah sendiri kelak.

Saya juga bisa memahami logika anda yang cenderung mempertanyakanbagaimana semua itubisa diwujudkan, apabila penghasilan anda selalu 'ludes' untuk membantu keluarga, serta membayar tagihan-tagihan milik ibu yang ternyata suka berhutang. Sehingga dapat dimengerti kejengkelan anda dengan kondisi seperti ini apabila terus menerus berlanjut.

Namun tidak salah kalau anda berdua juga sedikit merenung dan mempertimbangkan bahwa apa yang anda lakukan berdua dengan membantu adik dan orangtua itu sangatlah mulia. Terutama lagibila anda ikhlas melakukannya.

Karena semua itu tidak akan sia-sia di sisiAllah SWT. Kalau kita selalu dianjurkan untuk bersedekah dan infaq kepada orangmiskin yang tidak kita kenal, maka anggaplah semua yang anda berikan itu adalah sedekah dan infaq anda. Dan bahkan sisi Allah, pahalanya akan jauh lebih besar.

Dan sesuai dengan apayang kita imani, semua sedekah dan infaq ituakan memberikan keberkahan dan kelimpahan rezeki pada anda berdua. Faktor ini perlu anda pertimbangkan sebelum anda bicara tentang manajemen keluarga.

Menasehati apalagi menegur ibu tentu bukan hal yang terlalumudah, selain juga mungkin kurang etis. Pastiada kekhawatiran akan menyinggung dan menyakiti hati beliau. Sebab biar bagaimana pun beliau adalah orang yang paling berjasa di muka bumi ini. Kalau bukan karena ibu anda, anda tidak akan pernah lahir di dunia kan?

Anda pernah menegaskan sikap anda bahwa anda bukan bank berjalan, namun tampaknya kurang efektif ya? Nyatanya tetap tidak merubah sikap ibu dan adik anda.

Sebagai anak, tentu tidak salah kalau anda sedikit mencoba untuk menyampaikan keberatan anda kepada ibu dan adik anda. Tentunya dengan tata cara dan bahasa yang baik, jauh dari sikap menggurui apalagi memarahi.

Ada sementara teman yang sukses menerapkan sistem uang mingguan atau bulanan, kemudian minta rincian penggunaannya. Namun belum tentu cara pasti tepat untuk diterapkan pada keluarga anda. Meski caraini bertujuan agar ada pertanggungjawaban dalam penggunaan uang yang anda berikan.

Ada keluarga yang juga menerapkansistem 'open management', misalnyadengan menjelaskan dengan jujur berapa persisnya penghasilan kepada mereka sertakan menjelaskan mengenai alokasi biaya-biaya rutin bulanan yang harus dikeluarkan, termasuk 'jatah' untuk keperluan keluarga dan rencana-rencana anda di masa depan, misalnya tabungan untuk cicilan rumah.

Namun sekali lagi, belum tentu cara ini tepat untuk solusi buat ibu anda. Karena itu sebaiknya anda lebih banyak bicara dari hati ke hati kepada beliau. Urusan keuangan keluarga, terutama kepada ibu sendiri, tentunyamemang sangat berbeda dengan manajemen keuangan sebuah perusahaan.

Anda toh tidak ingin memperlakukan ibu anda seperti pembantu kan? Juga tidak seperti pegawai bawahannya anda yang kalau belanja harus pakai bon. Sebab biar bagaimana pun beliau ibu anda, wajarnya anak dan ibu memang tidak pernah ada hitung-hitungan. Pepatah mengatakan kasih ibu sepanjang hari, tapi kasih anak sepajang galah.

Mengenai kegemaran ibu berhutang, perlu diberi pengertian denganlembut dan sabar.Intinya pesan itu sampai, tetapi hati ibu tidak sampai terganggu, apalagi sampai luka.Berhutang memangbukan kebiasaan yang baik, tetapi saya akui memang sulit menghentikan kebiasaan itu.

Apalagi ibu anda merasa andalah yang akan menanggung hutang-hutangnnya. Seandainya anda bisa melakukan pendekatan yang mesra dan tetap sopan, sebenarnya tidak ada salahnya mengajak ibu bersama-sama anda ketika harus berhutang. Bukan berarti tiap mau berhutang harus selalu minta konfirmasi, tetapi jalanani belanjakeperlua keluarga berdua.

Sebagai keluarga baru, memang idealnya anda tinggal terpisah dengan orangtua atau mertua.Hal tersebut memang rawan dengan konflik dan campur tangan pihak ketiga.

Ide anda untuk mengontrak rumah terpisah dari orangtua dan memberi uang bulanan pada ibu, sebenarnyajuga salah satu cara, namun belum tentu tepat untuk keluar dari masalah. Apalagi kalau cara menyampaikan ide itu kurang cerdas dan cantik, malah nanti akanmemberi kesan bahwa anda menghindari keluarga dan tanggung jawab sebagai tulang punggung keluarga.

Sebab yang terpenting adalah menjaga hubungan harmonis dengan keluarga. Toh rezeki bisa dicari. Kalau kurang, kan bisa minta kepada Allah. Sebab yang punya rezeki itu Allah, bukan kita. Kita hanya berusaha, hasilnya akan ditentukan oleh Allah.

Pada akhirnya teruslah berdoa semoga Allah memudahkan niat anda dan diberi kesabaran dalam menghadapi sikap keluarga apalagi ibu anda, terlepas dari sikapnya yang kurang berkenan di hati anda.

Biar bagaimanapun beliau adalah seorang ibu yang melahirkan kita ke dunia. Bukankah sudah seharusnya kita memuliakan ibu kita, terlepas dari semua kekurangan beliau? Sebagai seorang anak sudah sepatutnyalah kita memberikan yang terbaik selama kita mampu pada ibu, mumpung kita masih berkesempatan membalas kasih sayang beliau. Semoga Allah merahmati anda dan menghilangkan kerisauan dihati anda.

Wallahu'alam bishshawab. Wassalamu'alaikum wr.wb

eramuslim.com, Kamis, 19 Apr 07 05:56 WIB,

Wednesday, April 18, 2007

Sengsaranya orang yg memberikan senyum, hormat dan solidaritas hanya tuk sebuah "gaji" dan kedudukan ...


Ungkapan diatas mungkin menurut saya adalah ungkapan yg tepat tuk merenungkan tentang seseorang yang berbuat (Allahu'alam) sesuatu tetapi tidak dari keikhlasan diri. Uang, jabatan, kehormatan mungkin diantara faktor2 yang membuat orang berbuat seperti itu.

Contoh konkrit sering saya alami atau saya lihat sendiri. Ketika seseorang berbuat sesuatu, seperti memberi senyum, "hormat" atau "selamat pagi pak ..." tidak dengan ketulusan dari dalam dirinya. Melainkan hal tersebut semata-mata dilakukan hanya tuk mendukung profesinya. Satu contoh lagi yang amat sangat di sayangkan, sewaktu hari saya selepas makan siang datang kesebuah Bank Swasta. Ketika saya masuk di Bank tersebut seorang security menghampiri saya dan mengatakan "siang pak, ada yang bisa dibantu ??" tuturnya dengan senyum yang ramah.....bla..bla...(selesai urasan di Bank). Tiba2 setelah beberapa hari / minggu (saya agak lupa) saya ber-pa-pasan dengan seorang security yang "menyapa" saya di Bank. Tetapi sikap yang saya lihat tidak seperti sikap ia sewaktu sedang memakai "seragam dinas" nya, melainkan sikapnya seperti orang yang memang saya dan dia tidak pernah "kenal" / bertemu sama sekali. Sekali lagi ironis betul.

Uang, jabatan, dan harta telah merubah semuanya. Celaka hamba dirham dan dinar ....

Tuesday, April 10, 2007

Mengakhirkan dan Meninggalkan Sholat

Saudara-saudara Rahimakumullah, ketahuilah bahwa sesungguhnya bencana yang dahsyat, perbuatan yang paling buruk, dan aib yang paling nista adalah kurangnya perhatian masyarakat kita pada Sholat Lima Waktu, Sholat Jum'at dan Sholat Berjamaah, padahal semua itu adalah ibadah-ibadah yang dengannya Allah meninggikan derajat dan menghapuskan dosa-dosa maksiat. Dan sholat adalah cara ibadah seluruh penghuni bumi dan langit.

Rasulullah SAW bersabda: "Langit merintih dan memang ia pantas merintih, karena pada setiap tempat untuk berpijak terdapat malaikat yang bersujud atau berdiri (sholat) kepada Allah Azza Wa Jalla." (HR. Imam Turmudzi, Ibnu Majah dan Ahmad)

Orang yang meninggalkan sholat karena dilalaikan oleh urusan dunia akan celaka nasibnya, berat siksanya, merugi perdagangannya, besar musibahnya, dan panjang penyesalannya.

Dengarkanlah nasihatku tentang nasib orang yang meninggalkan sholat, baik semasa hidup maupun setelah meninggal. Sesungguhnya Allah merahmati orang yang mendengarkan nasihat kemudian memperhatikan dan mengamalkannya.

Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya sholat adalah kewajiban yang ditentukan waktunya bagi orang-orang yang beriman." (QS. An-Nisa', 4:103)

Abu Hurairah RA meriwayatkan, "Setelah Isya' aku bersama Umar bin Khattab RA pergi ke rumah Abu Bakar AsShiddiq RA untuk suatu keperluan. Sewaktu melewati pintu rumah Rasulullah SAW, kami mendengar suara rintihan. Kami pun terhenyak dan berhenti sejenak. Kami dengar beliau menangis dan meratap."

"Ahh..., andaikan saja aku dapat hidup terus untuk melihat apa yang diperbuat oleh umatku terhadap sholat. Ahh..., aku sungguh menyesali umatku."

"Wahai Abu Hurairah, mari kita ketuk pintu ini," kata Umar RA. Umar kemudian mengetuk pintu. "Siapa?" tanya Aisyah RA. "Aku bersama Abu Hurairah."

Kami meminta izin untuk masuk dan ia mengizinkannya. Setelah masuk, kami lihat Rasulullah SAW sedang bersujud dan menangis sedih, beliau berkata dalam sujudnya:

"Duhai Tuhanku, Engkau adalah Waliku bagi umatku, maka perlakukan mereka sesuai sifat-Mu dan jangan perlakukan mereka sesuai perbuatan mereka."

"Ya Rasulullah, ayah dan ibuku menjadi tebusanmu. Apa gerangan yang terjadi, mengapa engkau begitu sedih?"

"Wahai Umar, dalam perjalananku ke rumah Aisyah sehabis mengerjakan sholat di mesjid, Jibril mendatangiku dan berkata, "Wahai Muhammad, Allah Yang Maha Benar mengucapkan salam kepadamu," kemudian ia berkata, "Bacalah!"

"Apa yang harus kubaca?"

"Bacalah: "Maka datanglah sesudah mereka pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan sholat dan memperturutkan hawa nafsunya, mereka kelak akan menemui kesesatan." (QS. Maryam, 19:59)

"Wahai Jibril, apakah sepeninggalku nanti umatku akan mengabaikan sholat?"

"Benar, wahai Muhammad, kelak di akhir zaman akan datang sekelompok manusia dari umatmu yang mengabaikan sholat, mengakhirkan sholat (hingga keluar dari waktunya), dan memperturutkan hawa nafsu. Bagi mereka satu dinar (uang) lebih berharga daripada sholat." Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Umar RA.

Abu Darda` berkata, "Hamba Allah yang terbaik adalah yang memperhatikan matahari, bulan dan awan untuk berdzikir kepada Allah, yakni untuk mengerjakan sholat."

Diriwayatkan pula bahwa amal yang pertama kali diperhatikan oleh Allah adalah sholat. Jika sholat seseorang cacat, maka seluruh amalnya akan ditolak.

Rasulullah SAW bersabda: "Wahai Abu Hurairah, perintahkanlah keluargamu untuk sholat, karena Allah akan memberimu rezeki dari arah yang tidak pernah kamu duga."

Atha' Al-Khurasaniy berkata, "Sekali saja seorang hamba bersujud kepada Allah di suatu tempat di bumi, maka tempat itu akan menjadi saksinya kelak di hari kiamat. Dan ketika meninggal dunia tempat sujud itu akan menangisinya."

Rasulullah SAW bersabda: "Sholat adalah tiang agama, barang siapa menegakkannya, maka ia telah menegakkan agama, dan barang siapa merobohkannya, maka ia telah merobohkan agama." (HR. Imam Baihaqi)

"Barang siapa meninggalkan sholat dengan sengaja, maka ia telah kafir." (HR. Bazzar dari Abu Darda`), kafir yang dimaksud disini adalah ingkar terhadap perintah Allah karena perbuatan orang kafir adalah tidak pernah shalat. Dalam Shahih Muslim dijelaskan bahwa Rasulullah saw bersabda yang membedakan antara orang beriman dengan orang kafir adalah shalat. Maka maukah kita disamakan dengan orang kafir, padahal Rasulullah saw bersabda"Barang siapa mengikuti kebiasaan suatu kaum maka dia termasuk kaum tersebut". Orang2 kafir adalah orang yang tidak pernah shalat, maukah kita termasuk golongan mereka.

"Barang siapa bertemu Allah sedang ia mengabaikan sholat, maka Allah sama sekali tidak akan mempedulikan kebaikannya." (HR. Thabrani)

"Barang siapa meninggalkan sholat dengan sengaja, maka terlepas sudah darinya jaminan Muhammad." (HR. Imam Ahmad dan Baihaqi)

"Allah telah mewajibkan sholat lima waktu kepada hamba-Nya. Barang siapa menunaikan sholat pada waktunya, maka di hari kiamat, sholat itu akan menjadi cahaya dan bukti baginya. Dan barang siapa mengabaikannya, maka ia akan dikumpulkan bersama Firaun dan Haman." (HR. Ibnu Hibban dan Ahmad) .

*Wasiat ini mudah-mudahan sangat bermanfaat buat kita semuanya umat Islam. Tugas kita semua untuk saling mengingatkan sesama Muslim akan pentingnya Sholat!

Dikutip dari Kitab Habib Hasan bin Sholeh Al-Bahr Al-Jufri



Irama semangat hidup

Irama semangat hidup Setiap diri kita, hampir setiap hari dihadapkan permasalahan yang silih berganti. Semua permasalahan itu, ada yang terselesaikan dan ada juga yang tidak terselesaikan. Ketika sebuah masalah terselesaikan, yang sangat menarik adalah muncul masalah-masalah baru dan bahkan banyak yang lebih berat dibanding dengan permasalahan sebelumnya.

Ketika menghadapi semuan problema kehidupan itu, ada tiga tipe irama semangat hidup manusia.

Pertama, manusia tipe irama musik tak untung .... tak untung .... tak untung .......

Manusia tipe ini, berkecenderungan untuk berirama selalu “Merasa tidak beruntung”. Jadi apapun yang dihadapi, selalu tetap merasa tidak beruntung. Ketika masalah datang, merasa tidak beruntung. Masalah sudah terselesaikan, juga tetap merasa tidak beruntung, sebab keinginannya, hidup tidak ada masalah sama sekali.

Kedua, manusia tipe irama musik dang ... dang .... tung ... dang ...dang .....tung .....

Manusia tipe ini, berkecenderungan untuk berirama kadang-kadang “Merasa tidak beruntung” dan kadang-kadang “Merasa beruntung”. Jadi apapun yang dihadapi, kadang-kadang merasa beruntung, namun juga sering merasa tidak beruntung. Manusia tipe ini, merasa beruntung kalau mendapatkan banyak kemudahan dan akan merasa tidak beruntung kalau mendapatkan banyak kesulitan.

Ketiga, manusia tipe irama musik untung… untung …untung…untung….

Manusia tipe ini, berkecenderungan untuk berirama selalu “Merasa beruntung”. Jadi apapun yang dihadapi, tetap merasa beruntung. Manusia tipe ini, selalu merasa beruntung, apapun suasana kehidupan yang menghampiri dirinya. Kalau mengalami banyak kemudahan, dirinya merasa beruntung dengan irama musik bersyukur. Sedangkan, ketika mengalami kesulitan juga tetap merasa beruntung dengan irama musik bersabar.

Sahabat CyberMQ

Hidup ini, dari dulu juga tidak jauh berbeda, apapun perkembangan zamannya. Secara garis besar hanya dua, yaitu ada kemudahan dan juga ada kesulitan.

Permasalahannya adalah, irama kehidupan kita menduduki posisi yang mana? Kalau berirama tak untung ... tak untung .... akan berkecenderungan untuk tidak pernah merasa beruntung. Apabila berirama dang .. dang tung…dang … dang … tung … berkecenderungan sering sedih dan sering gembira. Sedangkan bagi manusia berirama untung .. untung … untung …. Sangat berkecenderungan untuk selalu merasa beruntung, sebab bisa mengambil pelajaran dari setiap kejadian dalam hidupnya.

Berani hadapi tantangan, menikmati irama musik kehidupan untung .. untung ... untung ... dalam diri kita!!! Atau lebih senang memilih kesengsaraan hidup, dengan irama musik tak … untung .. tak … untung…… Bagaimana pendapat sahabat???

Monday, April 9, 2007

Ketika Anjing Lebih Makmur Ketimbang Manusia

Apa pendapat Anda bila di suatu kota, binatang lebih makmur ketimbang manusianya? Di tengah banyak orang yang menderita kelaparan dan tak mendapatkan hidup layak lantaran kemiskinan, sejumlah masyarakat justeru mengeluarkan uang cukup besar untuk memberi makan binatang dan mencukupi semua kebutuhannya. Ini benar-benar terjadi. Tepatnya di Brazil.

Brazil merupakan salah satu negara yang masyarkatnya menderita keanehan ini. Meski penduduk kota itu mengalami kemiskinan cukup parah di sejumlah kota, tapi muncul fenomena lain yang kini menyebar di kota-kota Brazil dengan sebutah 'kemapanan anjing'.

Di Brazil, telah dibangun pabrik dan yayasan khusus untuk memproduk makanan istimewa untuk anjing. Bukan hanya makanan, tapi juga sejumlah fasilitas dan ragam hiburan untuk anjing seperti pakaian, penutup badan dan kaca mata untuk anjing. Di sejumlah pasar-pasar Brazil terdapat 80 jenis makanan untuk anjing, dan 25 ribu tempat penjualan makanan anjing berikut perlengkapan dan assesories anjing. Bahkan ada sepatu dan pakaian anjing yang dibedakan untuk anjing laki dan perempuan.

Pertumbuhan bisnis untuk anjing ini pun berkembang dinamis. Masing-masing perusahaan memang seperti mendapatkan sasaran pasarnya dengan menjajakan kebutuhan anjing tersebut. Di antara perusahaan kebutuhan anjing adalah Purina dan Masterfoods. Mereka tidak memproduk makanan untuk manusia terlebih fakir miskin yang jumlahnya di Brazil lebih dari 50 juta orang menurut Presiden Brazil sendiri. Tapi perusahaan itu memang memproduk makanan anjing yang dianggap lezat sesuai selera sekitar 20 juta anjing di Brazil.

Beberapa waktu lalu perusahaan Netsle internasional bahkan turut memiliki saham di Purina berkisar 10 juta dolar. Lalu, Masterfoods pun tak ketinggalan meningkatkan biaya promosinya di televisi dan harian Brazil sebanyak 20% dari anggaran sebelumnya. Di Purina, bekerja lebih dari 7000 pegawai, di mana keuntungan tahun lalu mencapai 40%. Sementara Masterfoods memperoleh margin penjualan sebesar lebih dari dua juta dolar. Maklum, di pasaran produk Purina memenuhi 27% sementara produk Masterfoods 30%.

Sejumlah keluarga muslim di Brazil, tampaknya juga telah terpengaruh dengan trend memelihara dan melayani anjing. Mereka turut memelihara anjing dengan mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk keperluan anjing. Padahal Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah satu keluarga memelihara anjing kecuali berkurang amal mereka satu qirath setiap hari. Kecuali anjing untuk berguru, anjing untuk menjaga, atau anjing untuk menjaga kambing. ” (HR Turmudzi)(na-str/iol)

eramuslim, Senin, 9 Apr 07 09:15 WIB

Kondisi Guantanamo Makin Memburuk


Lembaga HAM internasional mengatakan, kondisi Guantanamo terus buruk dan makin tidak manusiawi. Lebih dari 385 orang ditahan tanpa dakwaan

Sebagian tahanan Guantanamo sudah mendekam selama lima tahun Kondisi para tahanan di penjara militer Amerika Serikat di Teluk Guantanamo memburuk, dengan sebagian besar tahanan disekap di penjara isolasi, kata sebuah laporan.

Amnesty International mengatakan kondisi yang sering kali buruk dan tidak manusiawi di kamp tersebut "menyengsarakan para tahanan".

Laporan tersebut meminta agar fasilitas penahanan itu ditutup dan mendesak agar rencana menggelar pengadilan militer "yang tidak adil" dihentikan.

Banyak dari 385 tahanan di kamp tersebut disekap selama lima tahun atau lebih, dan mereka tidak dapat mengajukan dakwaan atas penahanan mereka.

Sebagian dari mereka menderita gangguan mental dan fisik yang serius

Kate Allen, Direktur Amnesty International Inggris mengatakan, “Meski Amerika Serikat memiliki tugas untuk melindungi para warganya... ini bukan berarti Amerika boleh melepaskan tanggungjawab untuk melindungi hak asasi manusia," kata laporan itu.

"Pernyataan yang dikeluarkan pemerintah Bush bahwa orang-orang ini adalah 'petempur musuh', 'teroris', atau 'orang yang amat jahat' tidak berarti mereka boleh ditahan tanpa proses pengadilan," kata Amnesty.

Organisasi itu kembali menyerukan agar para tahanan di kamp Guantanamo di Kuba - banyak dari mereka adalah tersangka pejuang Taliban dan Al-Qaida - harus dibebaskan atau didakwa dan diadili.

'Sudah menderita'

Laporan yang diterbitkan pada hari Kamis, mengatakan sekitar 300 tahanan disekap di kompleks baru - yang dikenal dengan Kamp 5, Kamp 6 dan Kamp Echo - yang merupakan penjara dengan penjagaan "super maksimal".

Kamp Guantanamo

Amerika berniat mengadili sekitar 80 dari 385 tahanan yang masih dipenjara

Amnesty International mengatakan fasilitas itu "menimbulkan kondisi pengucilan dan isolasi yang lebih keras dan tampaknya lebih permanen".

Menurut laporan tersebut para tahanan dilaporkan ditahan di kamar berukuran kecil yang tidak memiliki jendela selama 22 jam setiap harinya, hanya dibolehkan berolahraga di malam hari dan kadang selama berhari-hari tidak melihat sinar matahari.

Kate Allen, menggambarkan proses yang terjadi di Guantanamo sebagai "pelanggaran keadilan".

"Banyak tahanan yang sudah menderita karena ditahan tanpa batas waktu... ini menyebabkan sebagian dari mereka menderita gangguan mental dan fisik yang serius."

"Aparat AS harus segera menghentikan pemakaian teknik pengucilan ekstrim ini dan mengijinkan tim dokter independen serta kelompok hak asasi manusia datang untuk memeriksa para tahanan."

'Demi keadilan'

Kebijakan untuk mencopot hak para tahanan untuk mengajukan gugatan hukum atas penahanan mereka dipertahankan oleh pengadilan banding federal AS di Washington pada bulan Februari.

Untuk meloloskan undang-undang anti teror di Kongres tahun lalu, Presiden Bush mengatakan dia memerlukan undang-undang baru untuk menyeret para tersangka terorisme ke meja hijau.

Undang-undang itu mengijinkan penahanan tanpa batas waktu bagi orang-orang yang digolongkan sebagai "petempur musuh".

Amerika Serikat mengatakan mereka berniat menggunakan sistem pengadilan militer untuk mengadili sekitar 80 dari 385 tahanan yang masih mendekam di kamp Guantanamo. [bbc]

hidayatullah.com, Minggu, 08 April 2007


Jodoh Tak Tergantung Zodiak

Ramalan zodiak ataupun shio, yang sering dipercaya banyak orang bisa mengetahui soal jodoh atau asmara ternyata hanya isapan jempol. Sebab tak ada buktinya

Entah itu ramalan zodiak ataupun shio, banyak orang selalu penasaran ingin tahu jodoh dan kehidupan asmara mereka. Namun benarkan aspek kehidupan cinta seseorang bisa ditentukan zodiak?

Menurut Dr David Voas dari Universitas Manchester, zodiac sama sekali tak memiliki pengaruh pada kehidupan asmara seseorang. Untuk menguji pendapatnya, David bersama tim dari Research Fellow, Centre for Census and Survey Research menganalisa hari kelahiran 20 juta pasangan suami dan istri di Inggris dan Wales.

Riset yang menggunakan data sensus tahun 2001 ini gagal membuktikan keterkaitan antara zodiak dan hubungan asmara maupun kehidupan cinta seseorang.

"Lebih dari 20 juta pasangan menikah di Inggris dan Wales, dan hampir sebagian besar memiliki pasangan yang tidak sesuai dengan unsur zodiak mereka. Jika ada kecenderungan ke arah sana, misalnya Virgo berpasangan dengan Capricorn, atau Libra dengan Leo, kita pasti melihat ada perubahan dalam statistik pernikahan tersebut," jelas David yang meyakini tak ada hubungan khusus antara seseorang dan zodiak.

"Jika kita memiliki 10 juta pasangan, dan hanya ada satu pasangan yang dipengaruhi rasi bintang dan memang berjodoh, kita masih butuh sekitar sepuluh ribu lagi pasangan yang memiliki kombinasi serupa. Tak ada bukti cukup untuk menjelaskan keterkaitan tersebut," tambah David seperti yang dimuat jurnal University of Manchester.

"Para ahli perbintangan menggunakan elemen-elemen perbintangan untuk meramal karakter seseorang. Namun yang dibicarakan oleh orang biasa adalah simbol-simbol matahari atau perbintangan, seberapa besar pengaruhnya, karena bagi sebagian orang hal tersebut masih kabur dan meragukan untuk menentukan pasangan jiwa mereka kelak. Prediksi tersebut bisa jadi justru menjadi pukulan pada keyakinan yang mereka anut," papar Dr Voas yang tak bermaksud merendahkan profesi para ahli astrologi populer seperti Mystic Meg, Russell Grant dan Jonathan Cainer, namun Voas lebih memperhatikan antusiasme publik pada ramalan perbintangan dengan garis jodoh mereka.

"Namun dari pencarian di mesin pencari Google, kata kunci 'cinta' dan 'astrologi' mencapai setengah juta, bahkan buku-buku yang mengangkat tema pasangan jiwa dan zodiak tulisan Linda Goodman salah satunya 'Sun Signs and Love Signs' terjual lebih dari 1 juta copy di seluruh dunia pada 40 tahun terakhir.

"Minat masyarakat yang tinggi terhadap horoskop semakin menguntungkan media, terutama untuk ramalan asmara, karena orang cenderung akan melakukan apapun, termasuk percaya dengan rasi bintang mereka," kata Doktor jurusan School of Social Sciences ini seperti dikutip physorg.com, akhir Maret 2007.

Sebelumnya, riset tentang ilmu perbintangan (astrologi) pernah dilakukan di Eropa, akan tetapi saat dilakukan test menguji para pakar astrologi, untuk mengetahui di mana letak posisi delapan planet-planet besar, ternyata 70 persen peramal tidak bisa mengetahui pengetahuan yang mendasar ini. Lalu, bagaimana mereka bisa menghitung dan mengartikan nasib orang lain, apabila letaknya saja tidak tahu.

Majalah Stern juga pernah melakukan tes pada semua ramalan para astrologi paling top di Eropa, ternyata dari hasil keseluruhan ramalannya selama satu tahun hanya 3 persen saja yang kebetulan mendekati kenyataan. Lalu bagaimana dengan Anda, masihkah berminat mencari pasangan jiwa sesuai zodiak Anda? [physorg/kpl]

hidayatullah.com, Minggu, 08 April 2007


Thursday, April 5, 2007

Niat Mandi Junub dan Tata Caranya

Assalamu'alaikum wr wb

Pak Ustadz, apakah benar bila seseorang yang dalam keadaan junub terus mandi besar tapi tidak di niatkan untuk mandi junub maka mandinya dianggap seperti mandi biasa bukan mandi junub?

Dengan kata lain badannya masih dalam keadan hadast besar sampai dia mandi yang diniati untuk mandi junub. Kalau benar, bagaimana dengan amalan orang tersebut seperti sholat, sedangkan dia masih dalam keadaan junub.

Menurut saya, bukankah amalan seseorang dilihat dari niatnya?Kalo dia dalam keadaan junub terus mandi, bukankah di dalam hati sudah berniat untuk membersihkan diri dari hadast besar/berniat untuk mandi junub?

Yang terakhir, mohon dijelaskan adab yang dicontohkan nabi dalam hal mandi junub ini.

Wassalamualaikum wr wb

Eka

Jawaban

Assalamu 'alaikum warahatullahi wabarakatuh,

Memang benar bahwa setiap amal tergantung pada niatnya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

Sesungguhnya amal-amal itu dengan niat, dan setiap orang mendapatkan pahala sesuai dengan niatnya.

Oleh karena itulah maka setiap mujtahid selalu menyebutkan bahwa rukun pertama pada suatu ibadah itu adalah niat. Rukun yang pertama dalam ibadah wudhu' adalah niat. Rukun yang pertama dalam ibadah tayammum adalah niat. Rukun yang pertama dalam ibadah mandi janabah adalah niat. Rukun yang pertama dalam ibadah shalat adalah niat. Pendeknya, semua ibadah punya rukun, dan rukun yang pertama adalah niat.

Tanpa niat, maka suatu ibadah tidak akan diterima Allah. Sebab niat adalah rukun, di mana bila salah satu rukun tidak terpenuhi dalam suatu ibadah, maka ibadah itu ibarat bangunan yang kehilangan tiang pondasi. Roboh dan rata dengan tanah.

Niat Dalam Hati, Lafadz di Lidah

Namun kalau disebutkan kata 'niat', biasanya asosiasi kita langsung tertuju kepada lafadz atau bacaan niat. Padahal seluruh ulama mujtahid sepakat sejak awal bahwa yang namanya niat itu di hati, bukan di lidah.

Yang diucapkan di lidah bukan niat, melainkan lafadz niat. Lafadz niat oleh sebagian ulama dianggap sebagai penguat dari niat. Namun oleh sebagian ulama lain justru tidak boleh diucapkan, karena tidak ada contoh dari Rasululah SAW. Memang ada khilaf di kalangan para ulama mazhab tentang hukum melafadzkan niat ini. Tetapi yang pasti, seluruh ulama sepakat bahwa niat itu bukan lafadz yang diucapkan, melainkan apa yang ditetapkan di dalam hati.

Niat Mandi Janabah

Karena itu kalau ingin mandi janabah, niatkan saja di dalam hati bahwa kita akan mandi janabah. Dan hal itu tidak membutuhkan apapun, kecuali menyengaja di dalam hati. Tidak perlu melafadzkannya secara lisan. Sebab niat itu memang tempatnya di dalam hati.

Kalau di dalam hati sudah ada niat untuk mandi janabah, lalu mandilah sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Maka mandi itu sudah sah sesuai dengan haukum syariah Islam. Sudah bisa mengangkat hadats besar.

Akan tetapi kalau di dalam hati sama sekali tidak berniat untuk mandi janabah, meski pun diteruskan dengan mandi sesuai dengan tata cara yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, tentu tidak terhitung sebagai mandi janabah yang sah.

Mengapa?

Ya, karena kita sendiri tidak berniat untuk melakukannya sebagai sebuah ritual yang sah. Dan niat ini membedakan antara seorang yang mandi janabah betulan dengan sekedar mempraktekkannya. Seorang guru yang sedang mengajarkan tata cara mandi janabah, lalu mandi betulan, belum tentu mandi janabahnya itu sah. Tergantung niatnya, apakah dia memang betul-betul mau berniat mandi janabah, ataukah niatnya hanya sekedar memberi contoh praktis saja.

Semua kembali kepada niatnya. Dan niat itu di dalam hati, bukan di lidah.

Tata Cara Mandi Janabah

Adapun urutan-urutan tata cara mandi junub, adalah sebagai berikut

  1. Mencuci kedua tangan dengan tanah atau sabun lalu mencucinya sebelum dimasukan ke wajan tempat air
  2. Menumpahkan air dari tangan kanan ke tangan kiri
  3. Mencuci kemaluan dan dubur.
  4. Najis-nsjis dibersihkan
  5. Berwudhu sebagaimana untuk sholat, dan mnurut jumhur disunnahkan untuk mengakhirkan mencuci kedua kaki
  6. Memasukan jari-jari tangan yang basah dengan air ke sela-sela rambut, sampai ia yakin bahwa kulit kepalanya telah menjadi basah
  7. Menyiram kepala dengan 3 kali siraman
  8. Membersihkan seluruh anggota badan
  9. Mencuci kaki

Semua itu didasarkan pada penjelasan isteri Rasulullah SAW tentang bagaimana beliau mandi janabah.

Aisyah RA berkata, `Ketika mandi janabah, Nabi SAW memulainya dengan mencuci kedua tangannya, kemudian ia menumpahkan air dari tangan kanannya ke tangan kiri lalu ia mencuci kemaluannya kemudia berwudku seperti wudhu` orang shalat. Kemudian beliau mengambil air lalu memasukan jari-jari tangannya ke sela-sela rambutnya, dan apabila ia yakin semua kulit kepalanya telah basah beliau menyirami kepalnya 3 kali, kemudia beliau membersihkan seluruh tubhnya dengan air kemudia diakhir beliau mencuci kakinya (HR Bukhari/248 dan Muslim/316)

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc

Eramuslim, Kamis, 5 Apr 07 05:09 WIB

Kualitas Diri


Ada ungkapan jawa, "ajineng diri soko lati, ajineng rogo soko
busono." artinya kualitas diri seseorang dari ucapannya. kualitas
tubuh seseorang dari busananya. Banyak orang yang dari penampilan
dirinya sangatlah sederhana namun kualitas diri sungguh mengagumkan.
Demikian halnya sebaliknya.

Sama seperti halnya, Iman. sahabat yang juga seorang pustakawan. saya
mengenalnya beberapa tahun yang lalu. Biarpun saya lebih banyak
berbincang dengannya melalui dunia maya namun saya sunnguh merasakan
kedekatan sebagai seorang sahabat dari tutur katanya, yang membuat
pertemanan kami begitu erat.

Dari lubuk hati yang paling dalam saya ingin mengucapkan, "terima
kasih akhi iman..pertemanan kita selama ini"


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger