Monday, April 9, 2007

Kondisi Guantanamo Makin Memburuk


Lembaga HAM internasional mengatakan, kondisi Guantanamo terus buruk dan makin tidak manusiawi. Lebih dari 385 orang ditahan tanpa dakwaan

Sebagian tahanan Guantanamo sudah mendekam selama lima tahun Kondisi para tahanan di penjara militer Amerika Serikat di Teluk Guantanamo memburuk, dengan sebagian besar tahanan disekap di penjara isolasi, kata sebuah laporan.

Amnesty International mengatakan kondisi yang sering kali buruk dan tidak manusiawi di kamp tersebut "menyengsarakan para tahanan".

Laporan tersebut meminta agar fasilitas penahanan itu ditutup dan mendesak agar rencana menggelar pengadilan militer "yang tidak adil" dihentikan.

Banyak dari 385 tahanan di kamp tersebut disekap selama lima tahun atau lebih, dan mereka tidak dapat mengajukan dakwaan atas penahanan mereka.

Sebagian dari mereka menderita gangguan mental dan fisik yang serius

Kate Allen, Direktur Amnesty International Inggris mengatakan, “Meski Amerika Serikat memiliki tugas untuk melindungi para warganya... ini bukan berarti Amerika boleh melepaskan tanggungjawab untuk melindungi hak asasi manusia," kata laporan itu.

"Pernyataan yang dikeluarkan pemerintah Bush bahwa orang-orang ini adalah 'petempur musuh', 'teroris', atau 'orang yang amat jahat' tidak berarti mereka boleh ditahan tanpa proses pengadilan," kata Amnesty.

Organisasi itu kembali menyerukan agar para tahanan di kamp Guantanamo di Kuba - banyak dari mereka adalah tersangka pejuang Taliban dan Al-Qaida - harus dibebaskan atau didakwa dan diadili.

'Sudah menderita'

Laporan yang diterbitkan pada hari Kamis, mengatakan sekitar 300 tahanan disekap di kompleks baru - yang dikenal dengan Kamp 5, Kamp 6 dan Kamp Echo - yang merupakan penjara dengan penjagaan "super maksimal".

Kamp Guantanamo

Amerika berniat mengadili sekitar 80 dari 385 tahanan yang masih dipenjara

Amnesty International mengatakan fasilitas itu "menimbulkan kondisi pengucilan dan isolasi yang lebih keras dan tampaknya lebih permanen".

Menurut laporan tersebut para tahanan dilaporkan ditahan di kamar berukuran kecil yang tidak memiliki jendela selama 22 jam setiap harinya, hanya dibolehkan berolahraga di malam hari dan kadang selama berhari-hari tidak melihat sinar matahari.

Kate Allen, menggambarkan proses yang terjadi di Guantanamo sebagai "pelanggaran keadilan".

"Banyak tahanan yang sudah menderita karena ditahan tanpa batas waktu... ini menyebabkan sebagian dari mereka menderita gangguan mental dan fisik yang serius."

"Aparat AS harus segera menghentikan pemakaian teknik pengucilan ekstrim ini dan mengijinkan tim dokter independen serta kelompok hak asasi manusia datang untuk memeriksa para tahanan."

'Demi keadilan'

Kebijakan untuk mencopot hak para tahanan untuk mengajukan gugatan hukum atas penahanan mereka dipertahankan oleh pengadilan banding federal AS di Washington pada bulan Februari.

Untuk meloloskan undang-undang anti teror di Kongres tahun lalu, Presiden Bush mengatakan dia memerlukan undang-undang baru untuk menyeret para tersangka terorisme ke meja hijau.

Undang-undang itu mengijinkan penahanan tanpa batas waktu bagi orang-orang yang digolongkan sebagai "petempur musuh".

Amerika Serikat mengatakan mereka berniat menggunakan sistem pengadilan militer untuk mengadili sekitar 80 dari 385 tahanan yang masih mendekam di kamp Guantanamo. [bbc]

hidayatullah.com, Minggu, 08 April 2007


0 comments:


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger